Batang, Infojateng.id – Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Kabupaten Batang terus digalakkan guna mendorong pembangunan berbasis data yang akurat dan relevan.
Pertemuan atau Pembinaan yang ke 6 ini, bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan statistik sektoral dan pelayanan publik di bidang statistik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batang Heni Djumadi menekankan, pentingnya program Desa Cantik yang dirancang untuk mendukung desa/kelurahan dalam mengidentifikasi kebutuhan data dan potensi desa.
Dia berharap, program ini dapat membantu pengentasan kemiskinan dan memungkinkan desa untuk mengelola serta menghasilkan produk statistik secara mandiri.
Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri acara Pembinaan Desa Cantik di Desa Banteng, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Senin (21/10/2024).
“Pembinaan kali ini berfokus pada pemenuhan bukti dukung Lembar Kerja Evaluasi (LKE) dan Lembar Kerja Desa (LKD) serta penguatan terkait pengolahan data berbentuk grafik,” kata Djumadi.
Para peserta, yang terdiri dari perangkat desa, diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengolah dan menyajikan data secara visual.
Diharapkan, pelatihan tersebut dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan serta perencanaan pembangunan di desa.
“Program Desa Cantik bertujuan untuk membangun kesadaran dan kemampuan masyarakat desa dalam mengelola data statistik sebagai dasar perencanaan dan pengembangan. Dengan data yang valid dan terstruktur, pembangunan desa dapat lebih tepat sasaran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta menciptakan tata kelola pemerintahan desa yang lebih baik,” jelasnya.
Djumadi juga menekankan, melalui program ini, Desa Banteng diharapkan mampu menjadi contoh desa yang memanfaatkan data secara efektif dalam mendukung berbagai aspek pembangunan, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga pelayanan Kesehatan serta mengentaskan stunting.
“Skor hasil pengisian LKE Desa secara mandiri Sangat Baik, yakni 98,04% yang meliputi Agen Desa Cinta Statistik aktif mengaktualisasi diri selama pembinaan, Mampu mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data, Mampu menunjukkan bahwa proses pemutakhiran data dilakukan secara berkala, Keterbukaan akses data terhadap Masyarakat (ada website desa yang ter), dan Mampu menerapkan GSBPM dan SOP Layanan Data dengan baik,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Banteng Hidayatullah menyampaikan, bahwa dalam Desa Cantik kami menerapkan aplikasi Sistem Informasi Layanan Administrasi Kependudukan Terpadu (SIPANDU) pada Desa Banteng.
“Aplikasi tersebut memungkinkan pembaruan database kependudukan secara real-time, penomoran otomatis untuk surat-menyurat, dan visualisasi data yang mendukung pengambilan keputusan cepat,” terang Hidayatullah.
Menurutnya, inovasi ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan efisiensi administrasi dan layanan publik di desa.
Selain itu, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan data kependudukan dan surat-menyurat, dapat mengotomatisasi proses penomoran surat dan mempercepat layanan administrasi serta meningkatkan pelayanan publik kepada Desa Banteng dengan system administrasi yang lebih cepat dan responsif.
“Sehingga dapat bermanfaat untuk peningkatan esfisiensi, kemudahan akses informasi serta keakuratan dan transparansi,” pungkasnya. (eko/redaksi)