PATI, Infojateng.Id – Sebutan desa pendidikan bagi Desa Pekalongan sepertinya bukanlah hal yang aneh. Pasalnya meski berada di daerah pinggiran, namun desa tersebut memiliki cukup banyak sekolah.
Ukhwatur Roi, Kepala Desa Pekalongan mengatakan, lembaga pendidikan di sekolahnya terbilang cukup lengkap. Mulai dari PAUD, Sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah menengah Atas (SMA) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga ada di desa tersebut.
“Kalau dihitung lebih dari ribuan murid yang belajar di dunia pendidikan di Desa Pekalongan ini,”ujarnya dihadapan tim dari Dispermades Jawa Tengah baru-baru ini.
Tak hanya sekolah umum, sekolah berbasis agama seperti Madrasah Tsanawiyah (MTS), dan Madrasah Aliyah (MA) juga banyak. Bahkan disana juga ada sekitar tujuh pondok pesantren yang hingga saat ini masih aktif memberikan pelajaran agama.
“Maka dari itu banyak yang mengatakan desa ini sebagai Desa Pendidikan. Khususnya bagi daerah Pati Selatan,”imbuhnya.
Hal itu pulalah yang diakuinya turut berdampak saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Situasi membuat pembelajaran dilakukan secara daring atau jarak jauh. Hal itu tentunya berdampak bagi masyarakat yang berada di tengah pusat pendidikan tersebut.
Meski begitu Desa Pekalongan sendiri saat ini telah memiliki sejumlah langkah dalam penanganan Covid-19. Desa itu bahkan terpilih masuk nominasi enam besar lomba Jogo Tonggo yang dilakukan pemerintah provinsi Jawa Tengah.
Tim penilai pun telah mendatangi desa tersebut untuk melakukan penilaian. Dispermades Kabupaten Pati bahkan cukup optimis desa tersebut bisa meraih hasil maksimal.(ijb)