Batang, Infojateng.id – Perbaikan infrastruktur oleh Kodim 0736/Batang melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung IV di Desa Pranten, ternyata merambah ke sarana fasilitas umum Pemandian Air Panas Mendongan.
Seusai direhab, pemandian yang bersumber dari lereng Gunung Prau itu, direncanakan akan dioptimalkan menjadi salah satu destinasi wisata penyangga dari obyek wisata Dieng.
Kepala Desa Pranten, Muhammad Saifudin mengatakan, pemandian air panas Mendongan telah lama dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari, terutama mandi.
Setelah dilakukan perbaikan oleh Kodim Batang, sejumlah sarana penunjang semakin baik, sehingga memudahkan masyarakat dalam memanfaatkannya.
Hal tersebut dia sampaikan saat mendampingi kunjungan Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, di Pemandian Mendongan, Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Kamis (31/10/2024).
“Sudah ada kamar mandi tertutup jadi warga semakin nyaman. Kolamnya juga sudah semakin bagus, rencananya mau disempurnakan jadi obyek wisata air panas. Jadi bisa mendatangkan manfaat dari sisi perekonomian bagi desa,” kata Saifudin.
Mengingat suhu udara di Desa Pranten yang cukup dingin berkisar antara 19⁰C, banyak warga setempat memanfaatkan pemandian air panas Mendongan untuk keperluan mandi.
“Apalagi ada kandungan belerang di dalamnya, sehingga bisa dimanfaatkan untuk penyembuhan berbagai penyakit kulit,” jelasnya.
Dia menjelaskan, potensi sumber air panas dari lereng Gunung Prau ini, nantinya akan dioptimalkan menjadi destinasi wisata yang menjanjikan.
“Kawasan ini bisa jadi penyangga karena akses jalurnya memudahkan wisatawan yang akan ke Dieng,” ungkapnya.
Ia bersama warga telah berkoordinasi dengan Disparpora Batang, untuk mendukung kelengkapan infrastruktur penunjang pemandian air panas Mendongan.
“Alhamdulillah tahun 2025, Dinas Pariwisata siap mendukung pembangunan gazebo di area pemandian dengan anggaran sebesar Rp200 juta,” terangnya.
Sementara itu, Dandim Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman menerangkan, perbaikan dilakukan setelah sebelumnya anggota mengecek kondisi pemandian.
“Ternyata memang pemandiannya digunakan warga untuk mandi, makanya kami berupaya melakukan rehab, agar lebih layak,” ujar dandim.
Dandim engimbau, usai perbaikan pemandian tersebut, warga ikut menjaga dengan tidak merusak fasilitas umum yang telah nyaman digunakan. (eko/redaksi)