Pati, Infojateng.id –Direktur RSUD Soewondo Pati, dr. Hartotok, menyampaikan bahwa rumah sakit kini berkomitmen penuh untuk terus berbenah dalam hal pelayanan dan kebersihan. Di masa lalu, banyak keluhan yang datang dari masyarakat terkait kondisi rumah sakit yang dinilai kotor dan kurang ramah. Menyadari hal ini, pihak rumah sakit tak menutup mata dan telinga.
“Kami mengakui adanya kekurangan di masa lalu dan bertekad untuk memberikan perbaikan yang signifikan, baik dari segi fasilitas maupun sikap para petugas,” ujarnya.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebersihan adalah bekerja sama dengan pihak ketiga. Langkah ini diambil untuk memastikan lingkungan rumah sakit tetap terjaga kebersihannya. dr. Hartotok menjelaskan, “Masyarakat yang sebelumnya mengeluhkan kondisi rumah sakit yang jorok, kini diharapkan dapat merasakan perbedaannya. Kebersihan adalah salah satu elemen penting yang terus kami perhatikan,” tandasnya.
Kebersihan ini dipandang sebagai aspek vital yang memengaruhi kenyamanan pasien dan keluarganya.
Tak hanya soal kebersihan, pihak rumah sakit juga menekankan pentingnya sikap ramah dalam pelayanan. Setiap tenaga kesehatan (nakes) dan non-nakes diberikan pengarahan rutin oleh atasan mereka untuk selalu bersikap sopan dan hangat terhadap pasien. Prinsip 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) menjadi pedoman dalam berinteraksi dengan pasien dan keluarganya. “Kami berharap penerapan prinsip ini dapat merubah persepsi masyarakat yang dulu menganggap pelayanan di rumah sakit ini kaku dan dingin,” tambah Hartotok.
Menanggapi setiap keluhan yang muncul, rumah sakit segera bertindak cepat. Jika ada masyarakat yang mengadukan masalah terkait layanan atau sikap petugas, mereka tidak ragu untuk memproses aduan tersebut.
“Kami terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat maupun media. Kritik adalah cara kami untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan layanan,” jelas Hartotok.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan setiap masalah diselesaikan dengan cepat dan tepat.
Pihak rumah sakit juga memperkenalkan filosofi baru, yaitu “Sakdodo”. Filosofi ini diimplementasikan baik secara internal maupun eksternal. dr. Hartotok mengungkapkan, “Filosofi ini menjadi pengingat bagi para petugas bahwa perubahan sikap bisa dilakukan segera. Ketika merasa marah atau ingin bersikap kasar kepada pasien, mereka diharapkan ingat bahwa pelayanan harus selalu dilakukan dengan penuh kelembutan dan perhatian.”
Sementara untuk eksternal, tagline “Saiki Soewondo Wes Bedo”, yang berarti “Sekarang Soewondo Sudah Berbeda”, digunakan sebagai simbol perubahan besar di rumah sakit. Tagline ini menegaskan bahwa rumah sakit tidak lagi sama dengan yang dulu.
“Apa yang dulu mungkin dikenal sebagai rumah sakit dengan pelayanan yang kurang memuaskan, kini sudah berbenah dan terus memperbaiki kualitas layanannya,” tegas dr. Hartotok. Perubahan ini tidak hanya soal sikap petugas, tetapi juga kebersihan dan kualitas fasilitas.
Pihak rumah sakit berharap filosofi dan tagline ini dapat menjadi semangat baru, baik di kalangan internal maupun bagi masyarakat yang dilayani.
“Bagi kami, filosofi ini penting untuk memotivasi seluruh karyawan agar selalu berubah menjadi lebih baik. Sedangkan bagi masyarakat, kami berharap mereka melihat perubahan nyata di rumah sakit ini dan mempercayakan kesehatan mereka kepada kami,” ungkap Hartotok.
Melalui berbagai langkah ini, RSUD Soewondo Pati berupaya meyakinkan masyarakat bahwa mereka benar-benar berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. Meski masih ada beberapa kekurangan, pintu rumah sakit selalu terbuka untuk kritik dan masukan yang konstruktif.
“Pada akhirnya, tujuan kami adalah memberikan kenyamanan dan kepuasan maksimal bagi setiap pasien yang berobat di rumah sakit ini,” tutup dr. Hartotok. (edy/redaksi)