Semarang, Infojateng.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana meresmikan perluasan pembangunan gedung perpustakaan dan jembatan penyeberangan orang (JPO), Senin (4/11/2024).
Para pengunjung Gedung Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah di Jalan Sriwijaya Semarang, kini mengaku nyaman,
Salah satu pengunjung, Leni Nuraini menyampaikan, perpustakaan milik pemprov itu sudah lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.
“Perpustakaan sudah sangat bagus dan diperbarui fasilitasnya. Itu membuat nyaman dibandingkan dulu,” tutur Leni Nuraini, Mahasiswa Universitas PGRI Semarang itu.
Ia mengaku sering datang ke Perpustakaan untuk mencari referensi atau sekadar membaca buku.
“Sering ke Perpustakan Daerah. Semoga ditambah lagi bukunya,” ucapnya di sela membaca.
Tak jauh beda disampaikan oleh pengunjung perpustakaan lainnya, Prastika Intan Safitri.
Menurut mahasiswi Universitas Negeri Surakarta (UNS) itu, kondisi Perpustakaan Daerah Provinsi Jateng memiliki fasilitas yang lebih bagus.
“Saya suka dengan fasilitasnya sekarang. Banyak sudut yang instagramable, JPO juga instagramable, ada perluasan juga cukup bagus. Kondisi gedung juga lebih bagus sekarang,” ucap Intan.
Apalagi, lanjut dia, sekarang ada penambahan perluasan, ada penambahan rak buku.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana menyampaikan, perpustakaan merupakan simbol dari bangsa, terutama untuk meningkatkan minat atau kegemaran masyarakat dari kalangan sekolah dasar, sekolah menengah, sampai mahasiswa hingga dewasa, untuk membaca.
“Makanya, perpustakaan ini kita tingkatkan dalam hal pembangunan, dan bukunya mengikuti perkembangan zaman, digitalisasi perpustakaan juga mengikuti,” kata Nana, saat meresmikan Perluasan Pembangunan Gedung Perpustakaan dan JPO.
Sehingga, imbuh Nana, kesan ini mengikuti perkembangan zaman dan dibutuhkan mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya.
Dengan demikian, pengunjung perpustakaan akan lebih nyaman.
Tentu, lanjutnya, muaranya untuk memberikan pelayanan ke masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengah.
Sehingga, masyarakat mempunyai kegemaran membaca, dan hal itu akan mampu mewujudkan generasi pada Indonesia Emas.
Apalagi, data Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) belum lama ini merilis, tingkat kegemaran membaca (TGM).
Dijelaskan, masyarakat di Jateng ternyata tercatat sebagai daerah dengan kegemaran membaca tertinggi nomor dua, setelah DIY di tahun 2022.
“Perpustakaan ini kita tingkatkan, baik pembangunannya maupun bukunya, dalam rangka untuk mencerdaskan dan memajukan masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Nana didampingi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah De Francisco Da Silva Tavares, serta Pustakawan Ahli Madya sekaligus Ketua Kelompok Penerbitan Perpusnas RI Edi Wiyono, melihat sejumlah fasilitas Perpustakaan Provinsi Jateng. Seperti, ruang audivoisual, interior, JPO, serta melihat koleksi naskah kuno dan lainnya.
Kepala Dinarpus Jateng Francisco Tavares menjelaskan, gedung perpustakaan yang baru saja diresmikan perluasannya oleh Pj Gubernur, saat ini sudah berusia 37 tahun.
Ditambahkan, perluasan Fisik Gedung Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan pembangunan JPO telah selesai dilaksanakan 100 persen, sejak Maret sampai Oktober 2024.
Tercatat, pagu alokasi anggaran DAK dari Perpusnas RI untuk perluasan Gedung Perpustakaan sebesar Rp4.499.532.000, dapat terserap untuk tiga proyek dengan total kontrak Rp4.498.998.103 atau sebesar 99, 98%, dan anggaran APBD Provinsi Jateng total Rp1.845.000.000, termanfaatkan untuk proyek JPO, interior dan mebel sebesar Rp1.716.616.520, atau terserap 85%.
“Jadi, luasannya bertambah 1.175 meter persegi atau bertambah dari kondisi gedung yang sudah ada, gedung di belakang ada 3 ribu meter persegi, sehingga total saat ini 4.175 meter persegi itu dari DAK dari Perpusnas,” papar Fransisco.
Menurutnya, tingkat kunjungan sampai setahun bisa sampai 7ribu-10 ribu orang per tahun. Setiap hari bisa seratusan orang berkunjung.
Dengan adanya perbaikan, harapannya ada peningkatan kunjungan baik langsung maupun online.
“Karena online, kita ada aplikasi kunjungan online yaitu IJateng. Dengan kunjungan remaja, anak-anak, dan orang tua,” ujarnya.
Adapun untuk penambahan ruang audiovisual dilakukan agar ruang kian representatif untuk memutakan film, terutama dokumenter.
Salah satunya, film dokumenter perjalanan gubernur Jawa Tengah sejak dulu sampai sekarang. Ada pula, JPO yang fungsinya untuk memudahkan pengunjung.
Pustakawan Ahli Madya sekaligus Ketua Kelompok Penerbitan Perpusnas RI, Edi Wiyono menyampaikan, pihaknya terus mempercepat akselerasi pemanfaatan layanan perpustakaan yang ada di daerah.
“Jateng tahun 2024 ada enam locus untuk DAK. Kalau gedung yaitu ada dua. Satu, pembangunan di Banjarnegara, serta Perpustakaan Provinsi Jateng, yaitu hanya perluasan saja. Tapi ada menu DAK seperti perabot, TIK, dan bahan pustaka. Semuanya ada tujuh perpustakaan yang kita intervensi untuk bantuan DAK,” terang Edi. (eko/redaksi)