PATI, Infojateng.Id – Para pembudidaya kelapa kopyor asal Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu sedikit lega. Pasalnya meski di tengah masa sulit pandemi Covid-19 ini, namun permintaan kelapa kopyor tidak mengalami penurunan.
Salah satu pembudidaya kelapa kopyor di Desa Sambiroto, Sibaweh mengatakan, saat kali pertama pandemi dirinya memang sempat khawatir bakal terjadi penurunan penjualan kelapa kopyor.
Namun kekhwatirannya itu rupanya tak terjadi. Menjelang puasa, lebaran, hingga saat ini , permintaan kelapa kopyor justru semakin meningkat. Terlebih meski sudah mulai hujan namun suhu sering terasa panas.
“Bahkan meskipun di Jakarta diberlakukan pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) permintaan dari Jakarta tetap tinggi. Meski proses pengiriman sempat terkendala,”terangnya.
Beruntung kendala itu tidak berlangsung lama, saat ini pengiriman kelapa kopyor ke ibukota sudah bisa berjalan lancar. Tak hanya Jakarta, permintaan dari luar kota lainnya pun semakin banyak berdatangan.
“Saat itu, harga kelapa kopyor juga berangsur naik. Harganya memang cukup bervariasi tergantung dari ukurannya,”terangnya.
Dia juga menyebut jika pengembangan kelapa kopyor saat ini semakin diminati masyarakat. Hal itu, dikarenakan dari sisi ekonomi sangat menguntungkan. Terlebih kelapa kopyor merupakan komoditas yang unik dan tidak semua tempat bisa menghasilkan kelapa yang bisa
kopyor.
Kelapa kopyor sendiri sekarang ini telah menjadi produk unggulan Kabupaten Pati. Permintaan akan kelapa kopyor, semakin hari semakin meningkat.(ijb)
