Jepara, Infojateng.id – Polres Jepara menggelar kegiatan penanaman bibit jagung sebagai bagian dari program ketahanan pangan dalam mendukung Program Asta Cipta Presiden RI dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui ketahanan pangan.
Pada kegiatan tersebut, Polres Jepara bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bangsri dan Dinas terkait untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi kebun jagung dan kolam lele.
Kegiatan ini berlangsung di UPT Pembenihan dan Pembibitan DKPP Kabupaten Jepara yang terletak di Desa Trengguli, Kecamatan Bangsri, Selasa (5/11/2024).
Turut hadir dalam acara tersebut Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan didampingi pejabat utama dan personel Polres Jepara, Forkopimcam Bangsri, Petinggi Desa Trengguli, perwakilan kelompok tani, masyarakat setempat serta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan ini, Kapolres Jepara melaksanakan kegiatan penaburan bibit jagung sebanyak 10.000 dan menebar benih ikan lele sebanyak 5.000 ekor di lahan seluas 5000 m².
AKBP Wahyu menyatakan bahwa, Polres Jepara mendukung penuh program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Melalui program ketahanan pangan yang dicanangkan Bapak Presiden Prabowo, kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi ketahanan pangan di Kabupaten Jepara,” ujar Wahyu.
AKBP Wahyu juga mengapresiasi keterlibatan kelompok tani dalam pengelolaan lahan tersebut dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung program pemerintah.
“Mari bersama-sama kita dukung program pemerintah,” ajaknya.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan lokal dan mendukung swasembada pangan di Indonesia.
Melalui pemanfaatan lahan kosong, Polres Jepara menunjukkan komitmen dalam mendukung kebijakan nasional demi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Gapoktan Bangsri Taswito mengucapkan terima kasih atas kegiatan penaburan bibit jagung dan benih ikan lele di desanya.
“Kami mengapresiasi inisiatif dari Bapak Kapolres Jepara. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi warga kami,” ucap Taswito.
Kegiatan ini diharapkan bukan sekadar seremonial, tetapi bisa berkelanjutan. (eko/redaksi)