Rembang, Infojateng.id – Calon Bupati (Cabup) Rembang, Vivit Dinarini Atnasari bakal memaksimalkan penyerapan produk pertanian beras, jika berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Menurutnya, penyerapan beras lokal menjadi sangat krusial di tengah-tengah gempuran beras impor yang mengakibatkan beras lokal tidak terserap secara maksimal.
Pasalnya, dengan adanya beras impor para petani dipaksa untuk menjual gabah ataupun berasnya dengan harga yang murah.
Sedangkan untuk pengusaha beras sendiri akan kesulitan menyerap gabah dari petani lokal lantaran stok beras yang ia dapatkan dari petani lokal tak mampu bersaing dengan beras impor.
“Kita berkunjung ke gudang beras Pak Jon, kita ingin mengetahui bagaimana stok beras di Kabupaten Rembang. Beliau mengharapkan adanya penyerapan maksimal dari petani lokal,” ujar Vivit saat mengunjungi gudang beras milik Jon Putra Grup, Rembang, Rabu (6/11/2024) pagi.
Cabup nomor urut 01 yang berpasangan dengan Zaimul Umam (Gus Umam) ini mengatakan, berbagai skema telah ia siapkan untuk memaksimalkan penyerapan beras lokal.
Salah satunya yakni dengan meningkatkan kualitas beras lokal agar bisa bersaing dengan beras impor.
Kemudian, menjamin ketersediaan pupuk dan memunculkan petani-petani muda.
Dengan adanya petani muda, menurut dia, berbagai inovasi seperti penggunaan teknologi di bidang pertanian akan mempermudah peningkatan kualitas beras.
“Penyerapan beras untuk petani lokal, itu harus. Sudah kami siapkan, terutama nanti petani kan butuh regenerasi. Kemudian, pupuk ini harus mudah tersedia di petani-petani itu sendiri. Dan bagaimana meningkatkan kualitas beras atau padi itu sendiri,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan CV Jon Putra Grup, Tarjono menyampaikan, bahwa program yang di usung Mbak Vivit sangat relevan dengan apa yang dibutuhkan para petani dan pengusaha beras di Rembang yakni memaksimalkan penyerapan beras lokal.
“Kita tetap berkeinginan supaya pemerintah lebih meningkatkan lagi terkait petani lokal untuk menghasilkan produksi beras yang maksimal. Sehingga kita bisa pengadaan dari beras dalam negeri,” imbuh Tarjono. (eko/redaksi)