Kudus, infojateng.id – Komisi D DPRD Kudus siap mengawal anggaran perbaikan sekolah rusak di Kabupaten Kudus.
Ketua Komisi D DPRD Kudus Mardijanto mengatakan, banyak sekolah terutama SD negeri yang kini dalam kondisi rusak parah.
Salah satunya SDN 1 Terban, Kecamatan Jekulo yang sempat viral belakangan ini. Mardijanto bersama anggota Komisi D datang mengecek langsung SDN 1 Terban yang mengalami kerusakan, Kamis (7/11).
Tiga ruang kelas SDN 1 Terban kini dikosongkan setelah plafon atap ruangan ambrol, beberapa waktu lalu.
Mardijanto mengatakan, pihaknya meninjau langsung kerusakan untuk melihat bagaimana kondisi sebenarnya ruang kelas yang rusak tersebut.
“Apalagi kemarin sempat viral. Atap plafon roboh, ada kelas yang digabung dan ada yang terpaksa belajar di musala,” katanya.
Dari sidak itu diketahui, tiga ruang kelas itu sebenarnya sudah pernah diperbaiki beberapa waktu lalu. Hanya saja karena rangka atap masih menggunakan kayu, sekarang banyak yang sudah rapuh sehingga membahayakan para anak didik.
“Ada satu ruangan yang kelihatannya atap plafon masih bagus, tetapi karena kayunya sudah rapuh, terpaksa dikosongkan karena dikhawatirkan membahayakan para siswa,” katanya.
Selain kerusakan SDN 1 Terban, Mardijanto meminta kerusakan sekolah di semua wilayah Kabupaten Kudus segera didata ulang. Mana saja sekolah yang mengalami kerusakan berat perlu menjadi prioritas untuk segera diperbaiki.
“Kebetulan saat ini kami akan segera membahas RAPBD 2025, sehingga jika memang ada data yang valid, bisa dijadikan dasar untuk mengusulkan anggaran,” katanya.
Wakil rakyat dari Partai Demokrat ini menambahkan, gedung-gedung SD negeri harus mendapat perhatian lebih. Ia meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) segera mengupdate data sekolah rusak di Kabupaten Kudus.
“Jangan sampai kerusakan ini dibiarkan dan SD negeri semakin ditinggalkan siswa baru. Kualitas baik sarpras maupun mutu pendidikan SD negeri harus terus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan sekolah swasta,” katanya.