Infojateng.id –Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah warga lansia di Indonesia tahun 2022 berkisar 27 juta atau sekitar 10,82% dari total populasi di Indonesia. Suara mereka mencerminkan kebutuhan dan aspirasi generasi sebelumnya, yang sering kali terabaikan dalam pengambilan keputusan politik.
Hal tersebut menjadi topik pembahasan Mafindo Semarang saat menggelar kegiatan (9/11/2024) “Lansia Cerdas Memilih dan Bugar Digital” yang dikemas dalam seminar bertajuk Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024.
Dengan berpartisipasi, lansia tidak hanya memberikan kontribusi pada pemilihan pemimpin yang tepat, tetapi juga memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan dapat mencakup kepentingan semua lapisan usia. Selain itu, keterlibatan lansia dalam proses demokrasi ini juga dapat menjadi contoh bagi generasi muda, menegaskan bahwa setiap suara, tidak peduli usia, memiliki nilai dan dampak yang signifikan bagi masa depan bersama.
Fiskal Purbawan wakil Koordinator Mafindo Semarang mengungkapkan, “Dalam Pilkada 2024, peran lansia tidak bisa dikesampingkan. Mereka adalah bagian dari warga negara yang memiliki hak pilih yang sah, “Ujar Fiskal.
“Oleh karena itu, kita semua, baik pemerintah, masyarakat, maupun penyelenggara Pilkada, perlu bekerja sama untuk memberikan ruang bagi lansia agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif dan maksimal, “Tambah Fiskal.
Hadir pula komisioner KPU Kota Semarang Novi Maria Ulfah. Yang menyampaikan, “Jadilah pemilih yang rasional. Artinya lihat rekam jejaknya, amati dan catat visi misi dan program kerja selama kampanye, memilih tanpa tekanan dan intimidasi, “terang Novi.
“Serta jangan terprovokasi dengan hoaks dan ujaran kebencian, serta menghargai perbedaan pilihan,”timpal Novi menambahkan.
“Nani Hidayati, relawan selaku relawan Mafindo menyampaikan kegiatan yang dihadiri perwakilan lansia dari PKK dan PPLKS Kota Semarang. Mengungkapkan bahwa, “Partisipasi dalam pesta demokrasi serentak Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 sekaligus mewaspadai beredarnya hoaks selama masa kampanye merusak kredibilitas dan reputasi dari seseorang atau lembaga. Melalui kegiatan semacam ini menjadi penting, agarlansia bisa bugar digital dalam menghadapi hoaks di Pemilukada 2024 “terang Nani.
Kegiatan ini dihadiri oleh 70 peserta lansia. Mereka terlibat aktif dalam diskusi. Melalui kegiatan ini sebagai gerakan kolektif untuk mendorong kesadaran dan kearifan masyarakat terkhusus lansia dalam menyambut pesta demokrasi pada 27 November mendatang.
Pemahaman yang mendalam dan kesadaran politik yang tinggi akan menjadi kunci keberhasilan demokrasi di masa depan.(redaksi)