PATI – Kekompakan para pemuda Desa Trangkil, Kecamatan Trangkil sepertinya patut mendapatkan apresiasi. Komitmen untuk memberikan pendampingan belajar anak-anak kala pandemi begitu dijunjung tinggi.
Terlebih konsep pembelajaran jarak jauh secara daring dirasa cukup menyulitkan orang tua murid. Untuk mengatasi persoalan tersebut, para pemuda Trangkil (Petra) memberikan pendampingan pembelajaran bagi warga setempat.
Bila mereka dulu memilih satu basecamp untuk dijadikan tempat pembelajaran bersama, konsep itu mereka ubah. Setiap minggu mereka akan singgah dari satu rukun warga (RW) ke RW yang lainnya. Kebetulan karena disana terdapat delapan RW, setiap minggunya mereka menyambangi dua RW.
“Ini memang menjadi evaluasi kami. Awalnya jika di basecamp ada kendala untuk anak-anak yang lokasinya cukup jauh tidak bisa mengakses. Banyak orang tua yang kesulitan untuk mengantarkan anak-anaknya untuk ikut meskipun orangtuanya tertarik,”ujar Hariyono, perwakilan dari Forum Pemuda Trangkil (Petra).
Alhasil mereka memutuskan untuk berkeliling. Banyak orang tua murid atau warga biasanya yang dengan sukarela rumahnya digunakan untuk tempat pembelajaran. Antusias dari anak-anak maupun orang tua pun begitu luar biasa. Namun mereka tetap membatasi jumlah anak untuk mengantisipasi kerumunan.
“Orang tua banyak yang meminta lagi bila memungkinkan seminggu sekali. Namun karena keterbatasan personil harus digilir dengan RW lain,” ujarnya
Dia berharap kegiatan Petra mengajar tersebut bisa menjadi langkah awal untuk pembiasaan anak untuk belajar di era kebiasaan baru. Meski harus mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker namun pembelajaran bisa tetap menyenangkan.(IJB)