Rembang, Infojateng.id – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Rembang nomor urut 1, Vivit Dinarini Atnasari dan Zaimul Umam Nursalim (Gus Umam) siap mengangkat potensi lokal batik alam.
Hal ini terlihat saat Vivit mengenakan batik tulis lasem dalam debat Pilkada Kabupaten Rembang 2024 yang digelar di Hotel Pollos, Selasa lalu.
Pemilihan busana batik tulis Lasem ini, bukanlah tanpa alasan. Karena hal itu merupakan upaya promosi sekaligus bentuk nyata pasangan Vivit-Umam cinta pada produk lokal Rembang.
Vivit Dinarini mengatakan, batik tulis Lasem merupakan salah satu produk unggulan dari Rembang yang dikenal memiliki kualitas dan keunikan tersendiri.
Dengan mengenakan batik tulis Lasem ini, kata Vivit, sebagai bentuk komitmen sekaligus mempromosikan produk batik tulis Lasem agar semakin dikenal oleh masyarakat luas.
“Jadi ini sebagai bentuk komitmen kami akan memperluas pemasaran produk batik tulis Lasem jika berhasil memenangkan Pilkada 2024 nanti. Kami ingin batik tulis Lasem dikenal hingga pasar nasional bahkan internasional,” ucap Vivit.
Berbekal pengalamnnya di dunia bisnis, Vivit optimis dapat membawa produk khas Lasem ini ke pasar nasional bahkan internasional.
Salah satu cara yang dianggap dapat memperluas pasar batik tulis Lasem yakni dengan membawanya ke dunia fashion.
Melalui dunia fashion, menurut dia, batik tulis Lasem dapat diperkenalkan oleh model di berbagai event.
Sehingga, produk batik tulis Lasem yang dikemas dalam bentuk fashion akan lebih mudah dikenal.
“Kita punya banyak sekali kebudayaan yang ada di Rembang, kemudian sosial budayanya sangat beragam, terutama di Lasem, batik tulisnya bagaimana luar biasa. Saya sendiri salah satu yang efektif dan efisien yaitu kalau batik Lasem dengan fashion,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan, Zaimul Umam Nursalim (Gus Umam). Ia menilai batik tulis Lasem merupakan salah satu budaya batik tertua di Indonesia yang harus dilestarikan.
Selain itu, Gus Umam juga bakal melibatkan anak muda dalam memperluas pemasaran batik tulis Lasem.
Menurutnya, anak muda mempunyai daya inovatif yang tinggi dalam mengembangkan dan memperluas pemasaran batik tulis Lasem.
Ditambah lagi kemampuan anak muda dalam mengenalkan produk batik tulis Lasem melalui dunia digital dapat menjangkau pasar internasional.
“Batik tulis Lasem ini merupakan salah satu budaya batik tertua di Indonesia yang harus dilestarikan. Tinggal bagaimana kita bisa dongkrak lagi batik Lasem ini, ada regenerasinya, akan tertarik kalau marketingnya bagus, penjualannya bagus. Maka teman-teman ini yang para pemuda ini akan tertarik bagaimana mengkampanyekan batik Lasem ini,” pungkasnya. (eko/redaksi)