Brebes, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di lantai 5 Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes, Rabu (20/11/2024).
Rakor dihadiri oleh seluruh jajaran OPD dan Camat se Kabupaten Brebes. Selain itu, ada juga Bazar UMKM hasil binaan OPD dalam rangka penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Sebelum Rakor dimulai, ada sisi menarik di luar ruang rapat karena sejumlah UMKM binaan OPD terkait menggelar dagangannya di lobi lantai 5 KPT.
Selain produk UMKM, ada juga tukang cukur binaan Dinkopumdag Brebes. Mereka adalah warga yang sudah diberi pelatihan pangkas rambut.
Pelatihan pangkas rambut dilakukan sejak dua bulan yang lalu. Hasilnya, mereka kini bisa membuka usaha pangkas rambut.
Sebab, selain pelatihan juga diberikan permodalan seperangkat alat cukur.
Salah seorang tukang cukur yang mendapat pelatihan, Eko Budi Santoso warga Desa Sengon Wetan, Kecamatan Tanjung mengaku sudah berani membuka usaha pangkas rambut di rumahnya.
Karena, dirinya sudah mendapat bekal keterampilan dan modal dari Dinkopumdag Brebes.
Penjabat (Pj) Bupati Brebes Djoko Gunawan sebelum memimpin rapat berkesempatan meninjau bazar UMKM tersebut.
Satu demi satu stand disambangi sembari memborong dagangan mereka.
“Alhamdulillah, berkat pelatihan dan pendampingan dari OPD mereka berhasil membuka usaha dan saya lihat cukup bervariasi. Dagangan mereka juga laris manis diborong oleh peserta rapat,” tutur Djoko.
Menurutnta, rapat koordinasi ini bertujuan untuk membangun sinergitas dalam mengambil keputusan terkait penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes.
“Kita harus mengambil langkah strategis sesuai tugas masing-masing untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem ini. Semua pihak harus bergerak cepat dan tepat,” tegasnya.
Salah satu OPD terkait yakni Dinkopumdag turut serta dalam penanggulangan kemiskinan yaitu dengan mengadakan pelatihan UMKM berupa tata boga dan pangkas rambut.
Plt Sekretaris Dinkopumdag, Lusiana Indira Isni mengatakan, pelatihan yang dilakukan bertujuan untuk memberikan penghidupan yang layak bagi mereka yang masuk kategori miskin.
“Ada sekitar 60 peserta yang mengikuti pelatihan dan kami juga memberi modal agar mereka bisa langsung membuka usahanya. Salah satunya tukang cukur ini, kita kasih alat cukur biar mereka bisa langsung membuka praktek usahanya,” jelas Lusi.
Berdasarkan data dari BPS, tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes tahun 2023 mencapai 4,17 persen (75.590 jiwa), menjadi 0,75 persen (13.540 jiwa) atau turun sebesar 3,42 poin di atas capaian nasional sebesar 0,87 persen dan provinsi sebesar 0,83 persen. (eko/redaksi)