Semarang, Infojateng.id – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah siap tancap gas menyukseskan program pembangunan pada Kabinet Merah Putih.
Hal itu mengemuka dalam seminar dalam rangka HUT ke-53 Korpri 2024, bertema Perspektif Manajemen ASN di Era Kabinet Merah Putih, di Gedung Wisma Perdamaian Semarang, Kamis (21/11/2024).
Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, melalui Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jateng, Slamet AK mengatakan, pihaknya siap menyukseskan program Kabinet Merah Putih.
Yang mana, salah satu semangat Kabinet Merah Putih adalah peningkatan birokrasi yang semakin profesional.
Dan, tentu hal tersebut menuntut sumber daya manusia yang semakin profesional juga.
“Nah, birokrasi sebagian besar anggota Korpri ini sangat relevan, dalam rangka meningkatkan profesionalitas birokrasi. Dari seminar ini, manajemen ASN semakin modern, semakin akuntabel dan relevan, atau segaris dengan tujuan pembangunan yang dicanangakan Kabinet Merah Putih,” kata Slamet, di sela kegiatan di lokasi.
Pihaknya mengapresiasi kegiatan itu, karena Korpri berusia 53 tahun tentu memiliki dinamika. Terlebih, dengan tuntutan masyarakat yang sangat dinamis.
Melalui seminar tersebut, akan memberikan pemahaman perspektif manajemen ASN hari ini dan ke depan.
Harapannya, manajemen ASN akan semakin modern, akuntabel, dan itu sangat berarti bagi ASN, terutama juga memberi semangat dalam bekerja, memberi kepastian karir dan hak-kewajiban yang semakin seimbang.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng, Rahmah Nur Hayati berharap, dari seminar itu akan meningkatkan pemahaman kepada ASN dan pengelola kepegawaian, bagaimana bisa menyelenggarakan manajemen, serta mengelola sumber daya manusia (SDM) agar betul-betul menghasilkan ASN profesional.
Adapun kaitannya dengan ASN profesional, pihaknya selalu meningkatkan kualitas pendidikan, manajemen pengelolaan pengembangan kompetensi, mulai dari analisis kebutuhan pengembangan kompetensi, memberikan fasilitasi pengembangan potensi melalui belajar hingga diklat, baik diklat fungsional, dan diklat manajerial.
Pihaknya juga terus melakukan evaluasi kinerja ASN. Dalam hal ini, apakah mereka sudah menyelesaikan tugas sesuai ekpspektasi pimpinan, termasuk sudah mencapai target, dan harapan atasannya atau belum.
Jika memang sudah bagus, akan diberikan penghargaan, kalau ada hal yang kurang maka perlu diperbaiki.
“ASN Pemprov Jateng jadilah SDM profesional, berikan yang terbaik ke Pemprov Jateng, dengan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat Jateng, agar masyarakat Jateng semakin sejahtera,” ucap Rahmah.
Dia menuturkan, Indikator Indeks profesionalitas ASN (IP ASN) Jateng 2024 berkategori tinggi, dan sudah baik. IP ASN itu dilihat dari kualitas pendidikan, kompetensi kinerja dan perilaku.
“Makanya kami perlu mendorong masing OPD, memastikan ASN-nya setiap tahun untuk PNS mendapatkan 20 jam pelajaran (JPL), PPPK 24 JPL itu untuk upgrade peningkatan IP ASN. Intinya, penekanan untuk meningkatan kapasitas diri secara berkelanjutan,” ujarnya.
Salah satu narasumber, Plt Deputi Bidang SDM Aparatur, Kemenpan RB, Abba Subagja menyampaikan, tuntutan Presiden terhadap pelayanan publik, dan peningkatan kesejahteraan rakyat itu semakin tinggi, dan itu bisa dijalankan salah satunya oleh ASN profesional, dan netral.
“Oleh sebab itu, kalau kita bicara sistem merit saat ini. Sistem merit saat ini sebenarnya faktor pendukungnya, ya berarti sistem rekrutmen kita bagus, pengembangan kompetensi bagus serta pengembangan karirnya bagus, dan sebagainya, termasuk penegakan disiplinnya,” terang Abba.
Ditambahkan, apa yang jadi visi dan misi Presiden Prabowo Subianto termasuk program Asta Cita, mesinnya harusnya ada di birokrasi.
Dalam birokrasi inilah yang harus bergerak. Oleh sebab itu nilai kompetitif dari ASN itu baik pusat atau daerah itu menjadi penting.
“Sehingga daya saing itu bukan hanya daya saing nasional, tapi daya saing daerah juga menjadi penting, karena keseimbangan karir pusat dan daerah melalui manajemen talenta itu bagus, dan harus dijalankan,” jelasnya. (eko/redaksi)