Demak, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melalui BPBD setempat menggelar Paparan Laporan Akhir Penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi Kekeringan Kabupaten Demak Tahun 2024 bertempat di Reinz Cafe and Resto, Kamis (28/11/2024).
Dokumen ini akan menjadi panduan strategis dalam mengantisipasi dan menangani ancaman kekeringan jika terjadi di Demak.
Menurut Adi Widardo dari BPBD Provinsi Jawa Tengah, penyusunan dokumen ini bertujuan menciptakan skenario penanganan kekeringan yang adaptif.
“Dokumen ini telah melalui Focus Group Discussion (FGD) dan akan dilakukan penyempurnaan teknis sebelum diajukan ke BNPB,” jelas Adi.
Menurutnya, penyesuaian diperlukan agar skenario lebih mencerminkan potensi ancaman yang sebenarnya.
Ia juga menekankan bahwa ancaman kekeringan berbeda dengan bencana banjir.
“Durasi kekeringan sulit diprediksi dan dapat berlangsung sepanjang musim kemarau. Oleh karena itu, penanganannya membutuhkan rencana yang lebih komprehensif,” tambahnya.
Subantarja dari CV Ediyasa Semarang menjelaskan bahwa dokumen ini dirancang dengan melibatkan partisipasi aktif berbagai pihak melalui pendekatan Pentahelix pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media.
“Sosialisasi kepada lembaga-lembaga pemerintah menjadi langkah penting untuk memastikan rencana ini dapat diterima dan diimplementasikan secara efektif,” kata Subantarja.
Subantarja juga menyoroti perlunya perencanaan distribusi air yang lebih baik.
“Pendistribusian air perlu dilakukan secara terkoordinasi dengan persiapan alat dan titik distribusi yang strategis. Relawan desa juga harus dilibatkan untuk mendukung proses logistik,” imbuhnya.
Sementara Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Demak, Riski Sulistiyanto Soedibyo, menambahkan bahwa dokumen ini masih memerlukan penyempurnaan sebelum diajukan ke BNPB.
“Kami menerima banyak masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan dokumen. Harapannya, dokumen ini dapat menjadi panduan yang benar-benar siap diimplementasikan,” ungkap Riski. (eko/redaksi)