Pati, Infojateng.id – Takdir kehidupan sering kali membawa kejutan luar biasa. Inilah kisah Fauzun Nihayah (40), putri ketiga Kiai Syafii (77), seorang imam masjid sederhana dari Dukuh Kembang Kidul, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, yang kini resmi menjabat sebagai Wakil Bupati Merauke periode 2024-2029.
Perjalanan Fauzun dimulai dengan langkah sederhana, namun penuh keyakinan. Sang ayah, Kiai Syafii—yang akrab disapa Mbah Pi’i—mengisahkan bagaimana putrinya pindah ke Papua setelah menikah dengan Adi Fuad, pemuda asal Jepara. “Usai lulus dari IAIN Semarang, Fauzun menikah, lalu menetap di bumi Cenderawasih,” ujarnya, Selasa (10/12) sore.
Tak hanya mendampingi sang suami, Fauzun mulai berkiprah di dunia politik. Tahun 2018, ia terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Papua dari Fraksi Demokrat. Berkat kerja kerasnya, Fauzun kembali terpilih dalam Pemilu 2024, bersamaan dengan keberhasilan suaminya menjadi anggota DPD RI periode 2024-2029.
Namun, titik balik kehidupan Fauzun terjadi saat ia memutuskan mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Merauke. Menurut Hilma Maulida, adik bungsunya, Fauzun sempat meminta restu kepada keluarga di Desa Kembang. “Kakak minta restu karena mau mendaftar sebagai calon wakil bupati,” kenang Hilma.
Keberhasilan pasangan Yosfan (Yosua-Fauzun) dalam Pilkada Merauke 27 November lalu menjadi babak baru yang luar biasa. Dengan 39,5% suara (45.189 suara), mereka unggul atas tiga pasangan lainnya, termasuk paslon nomor 3 yang hanya meraih 32,1% suara (36.763).
“Allah yang menata semua. Semua ini adalah takdir dari-Nya,” kata Kiai Syafii dengan mata berkaca-kaca. Sebagai sosok sederhana yang dihormati di Dukuhseti, ia selalu mengajarkan keluarganya untuk berserah pada kehendak Tuhan.
Fauzun, yang kini dipercaya sebagai Wakil Bupati Merauke, menerima doa dan dukungan penuh dari keluarganya. “Insyaallah keluarga kami akan ke Merauke. Kami akan mendoakan Fauzun agar amanah dalam mengabdi kepada masyarakat dan negara,” ujar sang ayah penuh haru.
Perjalanan Fauzun Nihayah adalah bukti bahwa asal-usul sederhana tak menghalangi seseorang untuk mencapai puncak keberhasilan. Dari Dukuhseti hingga Merauke, ia menjadi simbol inspirasi bagi banyak orang bahwa kerja keras, doa, dan keteguhan hati dapat membawa perubahan besar. (one/redaksi)