Jepara, Infojateng.id – Gegara mabuk kecubung tiga pelajar asal Kabupupaten Demak, Jawa Tengah, tersesat di Pegunungan Muria.
Mendapati laporan adanya pelajar hilang dan tersesat di hutan, tim SAR gabungan terdiri Basarnas Kantor Jepara, BPBD Jepara, Polres Jepara dan Kodim 0719/Jepara dibantu warga setempat melakukan pencarian pelajar yang hilang di Pegunungan Muria turut Desa Sumosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Kamis (12/12/2024) malam.
Ketiganya ditemukan secara terpisah dalam keadaan linglung hingga telanjang di tengah hutan oleh Tim SAR gabungan dibantu warga setempat.
Kapolsek Batealit, Iptu Sri Raharjo mengatakan, peristiwa tersebut pertama dilaporkan oleh warga setelah menemukan dua sepeda motor tergeletak beserta atribut sekolah asal Kabupaten Demak pada Kamis (12/12/2024) malam.
Setelah dilakukan pencarian, warga setempat menemukan seorang pemuda linglung di hutan tak jauh dari permukiman.
Pencarian orang hilang hari pertama dihentikan karena terkendala kondisi gelap dan cuaca buruk.
“Waktu itu pukul 18.00 WIB warga menemukan dua sepeda motor, setelah ditelusuri warga ditemukan celana. Korban pertama ketemu, mengingat sudah malam pencarian dilanjut besuknya,” kata Iptu Sri Raharjo, Sabtu (14/12/2024).
Dalam pencarian hari kedua Tim SAR gabungan menemukan celana, handphone, hingga atribut pelajar di sepanjang jalan setapak dan akhirnya menemukan kedua korban di lereng perbukitan dalam keadaan linglung pada tempat terpisah.
Lebih lanjut, ketiga korban dilarikan ke Puskesmas Batealit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Diketahui ketiganya linglung hingga tersesat di hutan Pegunungan Muria dikarenakan dalam keadaan mabuk kecubung.
“Saat ditemukan ditanya jawabanya berubah-ubah mungkin faktor minum air kecubung. Kecubung diolah terus diminum terus ketiganya sepakat pergi jalan-jalan terus hilang berpencar,” jelasnya.
Hingga kini kondisi ketiganya yang berinisial SA 15 tahun, MZ 15 tahun, IF 14 tahun berangsur sadar dan membaik dibawa oleh pihak keluarga serta dilakukan pembinaan oleh Polsek Batealit agar tidak mengulangi perbuatannya.
Pihak kepolisian mengimbau, para orang tua mengawasi anak-anaknya terutama yang masih duduk dibangku sekolah agar tidak terjadi perihal serupa. (eko/redaksi)