Infojateng.id – Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan peningkatan jumlah kasus stroke, bahkan pada kelompok usia muda, seperti usia 15 hingga 24 tahun yang meningkat 0,4 persen. Prevalensi tertinggi tercatat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sulawesi Utara, dengan lebih dari 11 orang per seribu penduduk mengidap stroke. Meskipun sebagian besar kasus stroke terjadi pada lansia, stroke juga mulai banyak menyerang usia muda yang dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Salah satu keluhan yang sering dikaitkan dengan stroke adalah sakit kepala. Namun, banyak orang kesulitan membedakan sakit kepala biasa dengan tanda awal stroke. Menurut Dr. Jacub Pandelaki, SpRad(K), ahli radiologi dari RS Abdi Waluyo, dari laman pafikotapalembang.org ada perbedaan signifikan antara keduanya.
Sakit kepala yang disebabkan oleh stroke biasanya terjadi secara tiba-tiba dan sangat hebat. Sakit kepala ini dapat disertai dengan mual, muntah, pusing, bahkan hilangnya kesadaran. Dr. Jacub menekankan bahwa sakit kepala yang terkait dengan stroke umumnya muncul mendadak dan disebabkan oleh perdarahan otak (stroke hemoragik) akibat pecahnya pembuluh darah. Jika tidak segera ditangani, dampaknya bisa fatal.
“Gejala sakit kepala yang tiba-tiba dan sangat parah, dengan mual dan muntah, bisa jadi indikasi stroke,” ujarnya. Hal ini berbeda dengan sakit kepala biasa yang mungkin terjadi lebih perlahan dan tidak terlalu intens.
Tanda-tanda stroke lainnya yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
Selain itu, gejala lain yang sering muncul pada pria maupun wanita meliputi:
Dr. Jacub menyarankan agar masyarakat melakukan deteksi dini untuk mencegah stroke. Menurutnya, sekitar 80-90 persen kasus stroke bisa dicegah jika terdeteksi lebih awal. Pemeriksaan laboratorium dan MRI dapat membantu mengetahui kondisi tubuh dan mendeteksi faktor risiko stroke, seperti kolesterol tinggi atau diabetes.
Gejala dini seperti kolesterol di atas 200 atau diabetes harus diwaspadai karena sering kali pasien tidak merasakan gejala sampai kondisi sudah parah. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah terjadinya stroke. (redaksi)