Infojateng.id– Pernahkah Anda mendengar kabar bahwa memasak mi instan dengan air keran dapat menyebabkan batu ginjal? Isu ini sempat viral di media sosial dan membuat banyak orang khawatir. Namun, benarkah demikian?
Spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, SpPD-KGEH, memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai hal ini. Menurut beliau, batu ginjal terbentuk akibat penumpukan zat-zat kimia pembentuk kristal dalam urine, seperti asam urat, kalsium fosfat, dan kalsium oksalat.Zat-zat ini sulit larut dalam urine sehingga membentuk endapan yang lama-kelamaan dapat membesar menjadi batu ginjal.
Lantas, apa saja yang sebenarnya memicu terbentuknya batu ginjal? Dr. Aru menyebutkan beberapa faktor, di antaranya:
Kembali ke isu awal, dr. Aru menegaskan bahwa belum ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara penggunaan air keran untuk memasak mi instan dan pembentukan batu ginjal. Meskipun air sadah memang mengandung mineral yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal, namun hal ini tidak serta-merta menjadikan air keran sebagai penyebab utama.
Alih-alih memfokuskan perhatian pada jenis air yang digunakan untuk memasak, dr. Aru justru menyarankan masyarakat untuk lebih memperhatikan asupan cairan. “Minumlah air putih yang cukup, minimal delapan gelas per hari. Dehidrasi adalah salah satu faktor risiko utama pembentukan batu ginjal,” tegas dr. Aru.
Isu mengenai air keran dan batu ginjal perlu dilihat secara lebih rasional. Meskipun air keran memang mengandung mineral, namun bukan berarti kita harus menghindari penggunaan air keran sama sekali. Faktor-faktor lain seperti pola makan, berat badan, dan kondisi medis memiliki peran yang jauh lebih besar dalam pembentukan batu ginjal.
Untuk mencegah pembentukan batu ginjal, sebaiknya kita menerapkan gaya hidup sehat, seperti: