Kudus, infojateng.id – Program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto perlu direspons cepat oleh Pemerintah Daerah.
Ketua Komisi B DPRD Kudus H Sutejo SPdI mengatakan, Pemkab Kudus melalui OPD terkait perlu segera menginventarisasi ulang lahan pertanian.
Tak hanya lahan produktif, H Sutedjo juga berharap lahan tidur perlu dihitung ulang. Lahan tidur perlu dioptimalisasi agar menjadi lahan produktif untuk mendukung tercapainya program swasembada pangan.
Ia mencontohkan, di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo banyak lahan tidur yang kini dioptimalisasi oleh warga bersama Pemerintah Desa menjadi lahan sawah. Lahan tersebut ternyata bisa menjadi kembali produktif ketika ditanami padi.
“Di Kesambi ada sekitar 3 hektare hingga 5 hektare lahan tidur yang kini sudah disulap dioptimalisasi menjadi lahan produktif. Langkah serupa bisa diterapkan di wilayah desa lainnya,” ujarnya.
Wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, optimalisasi lahan tidur ini bisa lebih masif ketika dikoordinasikan oleh Pemkab Kudus dalam hal ini Dinas Pertanian.
Melalui program yang ada, lahan tidur bisa dioptimalkan kembali menjadi lahan produktif. “Optimalisasi itu antara lain melalui dukungan bibit padi dan alsinta (alat mesin pertanian) yang modern,” katanya.
Alsinta, kata H Sutedjo tak bisa dilepaskan dari kegiatan pertanian saat ini. Selain buruh tani yang jumlahnya terus berkurang, keberadaan alsinta juga akan semakin mendorong usaha pertanian yang efektif dan efisien.
“Efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya. Jika bantuan alsinta diperbanyak, maka ini secara langsung akan mendorong peningkatan produktivitas lahan dan kesejahteraan petani juga akan meningkat,” katanya.
Selain itu, keberadaan alsinta juga akan menarik minat bagi petani milenial. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian kini terus mendorong lahirnya petani milenial. Salah satunya melalui modernisasi pertanian sehingga menarik minat kalangan muda.
“Sudah menjadi rahasia umum saat ini anak-anak muda kurang tertarik menekuni pertanian. Degan modernisasi peralatan dan teknologi pertanian, diharapkan anak-anak muda akan menggemari pertanian,” ujarnya.
Anggota Komisi B Irwansyah MKom menambahkan, Program petani milenial yang digagas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) perlu diterjemahkan melalui program kongkret di daerah.
Program ini penting untuk mendorong keterlibatan para pemuda yang memiliki minat dan keterampilan di sektor pertanian. “Program petani milenial ini juga penting untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi pengangguran terutama kelompok masyarakat di usia produktif,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Prasetyo mengatakan, Pemkab Kudus terus berupaya melakukan modernisasi alsinta untuk para petani di Kabupaten Kudus.
Baru-baru ini, Pemkab Kudus menyerahkan sebanyak sebelas unit alat mesin pertanian kepada kelompok tani untuk meningkatkan produksi padi di wilayah Kudus. Ia mengungkapkan, bantuan ini untuk mendukung peningkatan produktivitas padi di Kudus.
“Perluasan areal tanam dan ketersediaan irigasi sangat berpengaruh pada pola tanam, sehingga adanya alat pertanian ini diharapkan bisa mencegah keterlambatan musim tanam,” ujar Didik.(adv/redaksi)