PATI – Ada cerita unik diungkapkan Bupati Pati Haryanto saat penetapan Desa Bageng, Kecamatan Gembong. Dia mengatakan jeruk pamelo merupakan buah istimewa. Bahkan diceritakannya, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf menyebutnya sebagai jeruk surge.
Penyebutan jeruk surge itu seringkali didengar oleh Bupati Pati Haryanto saat mertamu maupun ketika ada acara Habib Syech di Bumi Mina Tani. Diantara alasannya yakni lantaran rasa dan teksturnya yang begitu khas.
Jeruk pamelo memang menjadi salah satu buah khas di Desa Bageng bahkan telah menjadi ikon Kabupaten Pati. Selain mempunyai bentuk yang besar, teksturnya juga sangat lembut dan rasanya lebih manis.
Selain itu, jeruk pamelo Bageng juga tidak mampunyai biji. Sehingga akan lebih mudah untuk dimakan, baik saat santai maupun untuk jamuan tamu.
“Kalau Habib Syech menyebut sebagai jeruk surga. Sering ini, pokoknya kalau saya ketemu beliau, pasti yang ditanyakan jeruk surga (pamelo), bukan yang lain,” katanya usai menetapkan Bageng sebagai desa wisata.
Hal tersebut tentunya patut untuk menjadi kebanggaan tersendiri. Terlebih seorang habib sudah menyamakan pamelo sebagai jeruk surga. Padahal, ada juga jeruk bali dengan bentuk yang sama dan besar yang tidak jauh berbeda, tetapi dari kualitas rasa dan tekaturnya, pamelo lebih unggul.
“Kalau makanan yang lain kan sudah sering makan, tapi kalau pamelo ini kan jarang. Karena itu, kalau saya ketemu beliau, pasti yang ditanyakan jeruk surga,” imbuhnya.
Memang, kalaupun bibit jeruk pamelo ini ditanam di desa atau daerah lain, akan tetap hidup dan berbuah. Tetapi dari kualitas rasa, akan jauh berbeda dengan jeruk pamelo yang ada di Desa Bageng.
“Mungkin karena faktor tanah juga bisa. Tapi kalau di Bageng ini jeruknya benar-benar enak, tekturnya beda dengan jeruk pamelo yang ada di desa lain,” tutupnya.(IJB)