PATI – Berada di wilayah perbatasan, seperti Desa Wateshaji, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati tentu tidak mudah. Kendati demikian, akses pendidikan dan perekonomian masyarakat Desa Wateshaji tidak terkendala.
Dengan jarak 6 kilometer, masyarakat sampai di Pasar Todanan, untuk melakukan giat ekonomi atau sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menjadi pedagang di pasar itu, juga tidak sulit, sekalipun warga Desa Wateshaji tidak masuk di wilayah Kabupaten Blora. Melalui kultur dan budaya masyarakat itulah, hingga sekarang tidak ada batasan antar masyarakat. Karena hubungan baik itu, bisa terjalin melalui berbagai hal, termasuk diantaranya perkawinan.
Menurut Supatmi, 50, warga RT 5/RW I Desa Wateshaji, meski desanya seolah terisolir untuk menuju kecamatan maupun kabupatenya, hal itu tidak pernah menjadi kendala baginya. Dibidang ekonomi, masyarakat Desa Wateshaji dimudahkan dengan akses pasar tradisional di Todanan. ”Kami memang lebih sering ke Pasar Todanan, karena lebih dekat dari desa kami,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, bidang pendidikan juga sama. Kebanyakan masyarakat Wateshaji menyekolahkan anak-anaknya ke Kecamatan Todanan maupun ke Blora.
Bagi ibu dua anak ini, berhubungan dengan masyarakat di wilayah kabupaten lain bukan hal baru. Karena anaknya juga bekerja di Blora sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah di sana.
”Anak saya dari SMP, SMA hingga perguruan tinggi dan menjadi guru sekalipun, tidak pernah lepas dari Kabupaten Blora,” terangnya. (IJH)