Demak, Infojateng.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto membuka Konferensi IX Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Demak Masa Bakti 2024-2029, Sabtu (21/12/2024).
Kegiatan yang digelar di Pendopo Kabupaten Demak ini, juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Ketua IGTKI-PGRI Kecamatan se-Kabupaten Demak.
Dalam sambutannya, Sekda Demak Akhmad Sugiharto menekankan pentingnya peran IGTKI-PGRI dalam memajukan pendidikan anak usia dini, terutama dalam menghadapi era Revolusi Industri 5.0.
Menurutnya, sebagai organisasi profesi guru taman kanak-kanak, IGTKI-PGRI memiliki tanggung jawab besar untuk memberdayakan guru yang profesional dan bermartabat.
“Dengan tema konferensi tahun ini, IGTKI-PGRI diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi yang cerdas, kreatif, dan berkompeten di masa depan,” ujar Akhmad.
Dia juga menekankan bahwa, guru di era Revolusi 5.0 tidak hanya bertugas sebagai agen transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai agen transfer nilai.
“Guru harus mampu menguasai teknologi, namun tetap menjaga nilai-nilai moral dan sosial sebagai landasan pendidikan,” kata dia.
Lebih lanjut sekda mengatakan, kemampuan adaptasi terhadap perubahan dan sinergi dengan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan kita bersama.
Acara ini juga menjadi momen untuk memperkuat komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Demak.
“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Kolaborasi antara guru, orang tua, pemerintah, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan membangun semangat belajar anak-anak kita,” tegasnya.
Sekda Demak berharap, Konferensi IX IGTKI-PGRI ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis untuk memajukan pendidikan anak usia dini di Kabupaten Demak.
Konferensi ini juga diharapkan mampu menjadi momentum bagi IGTKI-PGRI untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Sekaligus memperkokoh peran guru sebagai pilar utama dalam membentuk generasi penerus yang unggul. (eko/redaksi)