PATI –Meski siang itu suasana mendung bercampur masih menyelimuti sejumlah daerah, namun proses pengeringan trasi tetap dilakukan. Batangan-batangan trasi yang berwarna hitan kecoklatan itu berjajar rapi di halaman gudang pengeringan milik Sutini.
Ya wanita berkerudung ini, adalah salah satu pemiliki home industry trasi di Desa Langenharjo, Kecamatan Juwana, Pati. Sehingga jangan heran bila dia juga ikut serta dalam proses pembuatan, sampai proses pengeringan trasi. Karena kesuksesannya memasarkan trasi berawal dari usaha kerasnya memproduksi trasi-trasi yang sehat dan berkualitas.
Menurutnya untuk mendapatkan trasi yang sangat enak, bahan baku dari rebon tidak perlu langsung dibuat dan langsung dijual ke pasaran. Terkait dengan persoalan kadaluarsa, dia menyebutkan trasi buatanya tidak ada masa kadaluarsanya.
Bahkan dalam prosesnya tidak menggunakan bahan pengawet kimia. Namun dengan cara diberi pengawet alami dengan menggunakan garam. Dengan cara itu, bahan baku ataupun hasil trasinya tidak bakal busuk,
atau menjamur. ”Untuk prosesnya tetap kami lakukan dengan cara higenis. Sedangkan untuk pengawetnya kami mengunakan pengawet alami dengan garam,” imbuhnya.
Usaha yang telah dirintis sejak puluhantahun itu, saat ini menurutnya banyak dibanjiri pemesan. Bahkan satu bulan mampu memproduksi hingga 25 ton trasi. Dari produk trasinya saat ini telah banyak yang dijual dengan berbagai merek yang dipatenkan. (IJH)