APAKAH Anda pernah kehilangan gigi dan merasa tidak percaya diri saat tersenyum? Atau mungkin Anda mempertimbangkan pemasangan gigi tiruan, tetapi ragu karena biaya yang tinggi di klinik profesional? Namun, apakah Anda yakin memilih alternatif murah tanpa memikirkan risiko kesehatan yang menyertainya?
Pemasangan gigi tiruan menjadi solusi penting bagi pasien yang kehilangan gigi akibat kecelakaan, penyakit, atau proses penuaan. Selain meningkatkan estetika, prosedur ini juga memulihkan fungsi gigi secara optimal. Sayangnya, praktik pemasangan gigi tiruan oleh tukang gigi tidak berlisensi semakin marak. Berdasarkan penelitian, delapan dari sepuluh orang di Indonesia pernah menggunakan jasa tukang gigi ilegal (Dewi, 2020). Praktik semacam ini menimbulkan kekhawatiran serius karena dapat membahayakan kesehatan.
Risiko utama pemasangan gigi tiruan ilegal adalah infeksi akibat penggunaan peralatan tidak steril atau teknik yang tidak sesuai standar medis. Meski lebih terjangkau, jasa tukang gigi sering kali dilakukan oleh individu tanpa keahlian medis memadai. Akibatnya, komplikasi seperti infeksi, kerusakan jaringan gusi, hingga kerusakan tulang rahang sering terjadi (Rizafaza, 2022).
Di beberapa daerah, akses terbatas ke dokter gigi profesional membuat masyarakat memilih solusi yang lebih murah. Biaya tinggi di klinik gigi menjadi salah satu alasan utama. Namun, pilihan ini sering kali membawa konsekuensi lebih serius. Tukang gigi yang tidak memahami prosedur medis sering mengabaikan kondisi pasien, termasuk kasus infeksi parah, sehingga memperburuk masalah kesehatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2014 Pasal 6, tukang gigi hanya boleh melakukan pekerjaannya jika tidak membahayakan kesehatan pasien. Sayangnya, lemahnya penegakan hukum terhadap praktik ilegal ini memperburuk situasi.
Sebaliknya, pemasangan gigi tiruan oleh dokter gigi profesional di rumah sakit atau klinik terakreditasi menjamin keamanan dan kualitas pelayanan. Prosedur dilakukan secara steril, dengan perencanaan matang dan pemantauan pasca-perawatan untuk meminimalkan risiko komplikasi. Dengan demikian, pasien mendapatkan gigi tiruan yang fungsional dan estetis tanpa mengorbankan kesehatan.
Pilihlah perlindungan kesehatan Anda dengan bijak. Berkonsultasilah dengan dokter gigi profesional untuk memastikan perawatan yang aman dan terpercaya. Senyum yang sehat dimulai dari keputusan yang tepat. (*)
Oleh: Anastasia Mustika Sakraline