PATI – Wisata petik jeruk Ican Keke milik Sumito yang berada di Desa Tegalarum, Kecamatan Margoyoso seperti potensial dikembangkan. Minat masyarakat untuk menjajal sensasi memetik dan mencoba jeruk langsung dari pohonnya saat ini kian tinggi.
Selain lebih terjaga kesegarannya, pengunjung bisa memilah secara langsung jeruk yang akan dibelinya. Terlebih mereka bisa mencicipi jeruk-jeruk itu langsung dari pohonnya. Hal itu tentu lebih meyakinkan untuk mendapatkan rasa jeruk sesuai yang diinginkan. Maupun ukuran dan seberapa banyak jeruk yang ingin dibawa pulang.
Bupati Haryanto beberapa waktu lalu bahkan turut mengapresiasi keberadaan wisata petik jeruk tersebut. Dia menjelaskan bahwa wisata lokal semacam ini bisa memberikan banyak keuntungan.
Selain untuk mengurangi masyarakat melakukan wisata keluar daerah selama pandemi, tempat wisata lokal juga bisa meningkatkan ekonomi untuk masyarakat sekitar. Ia berharap kegiatan perekonomian masyarakat tetap berjalan dengan regulasi yang telah dibuat.
“Saya berpesan kepada masyarakat sekitar untuk bisa mengendalikan langsung tempat wisata ini. Jangan sampai tempat wisata justru menjadi klaster baru,”ujarnya beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungannya itu, Bupati juga ingin memastikan bahwa tempat wisata tersebut tidak akan menimbulkan klaster baru Covid-19. “Jangan sampai, saya memberikan izin malah menjadi klaster baru. sehingga dipastikan semisal nanti diberi izin, tempat ini harus memenuhi protokol kesehatan,”tegas Bupati Haryanto.
Dalam kesempatan ini, Bupati Haryanto menegaskan di setiap tempat wisata wajib menyediakan tempat cuci tangan, handsanitizer, serta membatasi durasi kunjungan. Begitu pula dengan jumlah pengunjung, Bupati menekankan pemilik tempat wisata harus membatasi. Ia juga menghimbau untuk menolak pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Saat ini, kita sedang gencar-gencarnya menerapkan protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker. Harapannya, meskipun nanti diberikan izin maka harus sesuai dengan peraturan yang ada. Jangan menjadikan kesempatan ini untuk meraih keuntungan dan menimbulkan klaster-klaster baru”, lanjutnya.(IJB)