Blora, infojateng.id – Ustaz Mujiyana mengajak umat Islam untuk memperbanyak bersyukur supaya lupa bagaimana cara mengeluh dalam kehidupan sehari-hari.
Hal itu disampaikannya pada tausiyah kuliah tujuh menit setelah ibadah salat Subuh di Masjid Nurul Falah RW V Perumnas Kelurahan Karangjati, Kecamatan/Kabupaten Blora, Minggu (5/1/2025).
“Akeh akehno nggonmu nyukuri nikmat supoyo lali carane sambat (perbanyak bersyukur supaya lupa bagaimana cara mengeluh,” kata Mujiyana dalam kultum di awal tahun 2025.
Ia mengatakan ungkapan itu terinspirasi dari sebuah tulisan yang tercantum di bak mobil truk yang pernah dijumpainya.
Mujiyana mengajak seluruh jemaah subuh untuk selalu belajar bersyukur karena siapapun yang pandai syukur terhadap apa yang kita miliki dan apa yang kita dapatkan Insya Allah hidup akan makin berkah, damai, dan bahagia.
“Seperti yang kita rasakan dan saksikan bersama saat di Kabupaten Blora khususnya para jemaah masjid Nurul Falah. Mestinya kita juga patut bersyukur karena dalam pesta demokrasi 2024 di Bumi Blora Mustika dapat berjalan luber, jurdil, lancar, aman, damai, dan bermartabat,” tutur Ustaz yang mantan pengajar STM Negeri Blora itu.
Sehingga, lanjut dia, suasana kebatinan dan kekeluargaan para jemaah di masjid Nurul Falah masih terjalin guyub rukun paseduluran sak lawase.
Dijelaskannya, bersyukur adalah salah satu sifat orang beriman dan bersyukur juga berarti mengakui segala nikmat dari Allah dan berusaha mengamalkan dan menggunakan nikmat tersebut dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari.
Ada ungkapan bijak, “Kita semua ciptaanNya pada hakekatnya hanya menunggu kehendak Allah karena manusia hanya diberi kesempatan dalam kehidupan ini hanya untuk merencanakan, berusaha dan berdoa tentang hasil adalah hak prerogatif Allah. Termasuk menunggu kematian”
Diterangkan, Imam Al Gazhali, bapak Tasawuf Modern dan pengarang buku tersohor Ihya Ulumudin ketika ditanya muridnya, “Apa yang paling dekat dengan kita Guru? Beliau menjawab “kematian”.
Karena kita tidak akan pernah tahu kapan, dimana dan bagaimana kita meninggal.
Untuk itu salah satu langkah cerdas dalam menerima mesteri kehidupan adalah selalu berkiprah yang dilandasi niat baik dan terus berusa kapanpun dan dimanapun kita berada berbuatlah yang terbaik bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain serta kepada kehidupan.
Karena umat yang selamat dan sukses di kehidupan kemudian adalah umat yang selalu ingat dan yakin akan ada kehidupan di masa kemudian
Berkenaan hal tersebut kita harus mempersiapkan diri dan selalu istiqomah dalam kebaikan.
Karena Allah Maha Tahu dan Maha Kuasa terhadap apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan maka teruslah bersyukur dalam keadaan apapun yakinlah Allah akan memberikan terbaik dan indah pada waktunya.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surah Ibrahim ayat 7: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur,niscaya Aku akan menambahkan(nikmat) kepadamu,tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu),maka pasti azabKu sangat berat”.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita terlalu fokus pada apa yang belum kita miliki dan lupa untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah.
Menurut dia, rasa syukur itu membuka pintu kebahagian dan kepuasan hati.
“Mari dalam memasuki tahun 2025 kita budayakan dalam kehidupan yang semakin dinamis dan sulit spirit untuk selalu bersyukur baik dalam suka dan duka. Semoga kita senantiasa memiliki hati yang penuh syukur agar setiap langkah yang kita jalani penuh keberkahan,keberuntungan dan kebahagian,” ajaknya. (eko/redaksi)
