Jepara, Infojateng.id – Polres Jepara melalui Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) terus berupaya menciptakan rasa aman bagi masyarakat pesisir dengan melakukan sambang rutin ke wilayah nelayan, Selasa (14/1/2025).
Dalam kesempatan itu, personel Satpolairud mengingatkan warga nelayan untuk berhati-hati di tengah musim gelombang tinggi yang terjadi akhir-akhir ini.
Saat dikonfirmasi, Kasat Polairud Polres Jepara AKP M. Syaifuddin mengatakan, bahwa kondisi cuaca di perairan Jepara saat ini cukup ekstrem, dengan gelombang laut yang tinggi disertai angin kencang.
Menurutnya, hal ini berpotensi membahayakan keselamatan nelayan yang memaksakan diri untuk melaut.
“Kami mengimbau masyarakat, terutama para nelayan, agar tidak melaut dulu. Gelombang yang tinggi sangat berbahaya bagi keselamatan,” ujar Syaifuddin.
Selain memberikan imbauan, pihkanya juga membagikan informasi terkini tentang kondisi cuaca yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Ini kami lakukan untuk memastikan para nelayan selalu mendapatkan informasi akurat dan dapat mengambil langkah pencegahan yang diperlukan,” kata dia.
Selain itu, lanjutnya, juga memberikan edukasi mengenai pentingnya menggunakan perlengkapan keselamatan seperti pelampung saat beraktivitas di laut.
Langkah ini, imbuh dia, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan jika terjadi situasi darurat di tengah laut.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama kami. Semoga cuaca segera membaik, sehingga aktivitas nelayan bisa kembali berjalan dengan aman,” tutup Syaifuddin.
Satpolairud Polres Jepara berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan keselamatan masyarakat pesisir, khususnya para nelayan, di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Dengan upaya ini, diharapkan para nelayan di Jepara dapat lebih waspada dan mengutamakan keselamatan diri selama musim ombak besar berlangsung.
Salah satu nelayan, Sugiono, mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dari Sat Polairud Polres Jepara.
“Kami sangat terbantu dengan imbauan dan informasi cuaca dari Polairud. Kami jadi lebih waspada dan tidak memaksakan diri untuk melaut di saat cuaca buruk,” kata Sugiono. (eko/redaksi)