Kudus, Infojateng.id– Tradisi Dandangan yang selalu dinantikan warga Kudus bakal kembali digelar tahun ini. Sebagai salah satu bentuk perayaan menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus menghadirkan pasar malam yang dipenuhi pelaku UMKM lokal.
“Dari total 450 gerai yang kami siapkan, sebanyak 360 gerai sudah dipesan oleh pelaku UMKM lokal. Sisanya, 90 gerai dipesan pedagang dari luar daerah,” ujar Kepala Bidang Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Imam Prayitno, Minggu (28/1/2025).
Menurutnya, prioritas memang diberikan untuk pelaku usaha lokal agar tradisi Dandangan ini bisa ikut menggerakkan ekonomi masyarakat Kudus. Tiap gerai yang disediakan memiliki ukuran 3×3 meter.
Para pedagang dipersilakan menyediakan tenda mereka sendiri, tapi disarankan untuk seragam agar terlihat lebih rapi dan tertata. Retribusi per lapak cukup terjangkau, yaitu Rp204.000. Rinciannya, Rp180.000 untuk Retribusi Penggunaan Kekayaan Daerah (PKD) dan Rp24.000 untuk retribusi sampah.
Untuk urusan listrik dan penerangan, pihak Dinas Perdagangan menggandeng pihak ketiga. Jadi, pedagang tak perlu khawatir soal lampu atau kebutuhan daya selama acara berlangsung.
Pasar malam Dandangan akan memanfaatkan badan jalan di sepanjang Jalan Sunan Kudus hingga Alun-Alun Kudus. Sementara itu, kantong parkir disediakan di beberapa titik, seperti Jalan Pangeran Puger, Jalan Madureksan, Jalan Kiai Telingsing, Jalan Wahid Hasyim, Jalan K.H. A. Dahlan, dan Jalan Menara.
Acara ini dijadwalkan berlangsung mulai 19 hingga 28 Februari 2025, tepat sebelum bulan Ramadhan dimulai.
Dandangan bukan sekadar pasar malam, tetapi juga sebuah tradisi budaya yang kaya makna. Salah satu acara utama yang dinanti adalah Kirab Dandangan, yang menampilkan budaya dari berbagai desa di Kudus. Para peserta kirab akan melintasi jalan-jalan protokol hingga tiba di Alun-Alun Kudus.
Sesampainya di sana, peserta kirab akan mempersembahkan adegan sederhana yang menceritakan perkembangan Islam. Acara ini biasanya ditutup dengan pemukulan bedug oleh pejabat setempat sebagai simbol dimulainya bulan puasa.
Tak hanya budaya, Pasar Dandangan juga membawa dampak besar bagi perekonomian lokal. (one/redaksi)