Semarang, Infojateng.id– Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat penurunan signifikan angka kemiskinan di provinsi ini hingga September 2024. Dalam periode enam bulan terakhir, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 307,9 ribu orang, dari 3,7 juta orang pada Maret 2024 menjadi 3,4 juta orang pada September 2024.
Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, mengungkapkan bahwa sumbangan pengeluaran rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu faktor utama yang mendorong penurunan tersebut. Selain itu, tingkat inflasi yang terkendali turut memengaruhi kondisi ekonomi masyarakat.
“Inflasi pada September 2024 tercatat sebesar 1,57 persen, lebih rendah dibandingkan Maret 2024 yang mencapai 3,5 persen. Selain itu, rata-rata upah buruh juga naik dari Rp2,2 juta menjadi Rp2,4 juta per bulan,” jelas Endang dalam konferensi pers di Semarang, Rabu (27/1/2025).
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di perdesaan hingga September 2024 tercatat sebanyak 1,71 juta orang, sedangkan di perkotaan jumlahnya mencapai 1,68 juta orang. Penurunan ini menunjukkan dampak positif dari berbagai program pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan.
Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Emma Rahmawati, mengapresiasi penurunan angka kemiskinan yang mencapai tiga digit tersebut. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari sejumlah program yang dijalankan pemerintah daerah.
“Berbagai upaya seperti pendampingan desa, mengembalikan anak putus sekolah ke bangku pendidikan, hingga menekan angka kematian ibu melalui program kesehatan, menjadi kunci keberhasilan ini,” ujarnya.
Emma menambahkan, penurunan ini menjadi motivasi bagi pemerintah untuk terus memperkuat program pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di wilayah perdesaan yang masih memiliki angka kemiskinan cukup tinggi.
Dengan keberhasilan ini, Jawa Tengah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengentasan kemiskinan di tengah tantangan ekonomi global. Program pemerintah daerah yang terintegrasi dengan kebijakan nasional dinilai efektif mendorong masyarakat keluar dari garis kemiskinan. (one/redaksi)