Semarang, Infojateng – Perayaan Imlek selalu lekat dengan berbagai tradisi unik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu legenda yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Tahun Baru Tiongkok adalah kisah Nian, monster yang hidup di laut dan menjadi ancaman bagi manusia serta desa-desa pada masa lalu.
Nian digambarkan sebagai makhluk mitologi bertubuh raksasa dengan kepala menyerupai singa dan tubuh menyerupai anjing. Dilengkapi taring tajam dan tanduk besar, Nian kerap mendatangi daratan setiap menjelang pergantian tahun, mencari mangsa dan merusak hasil panen. Ketakutan terhadap Nian membuat para penduduk desa memilih mengungsi ke pegunungan demi keselamatan.
Namun, segalanya berubah ketika seorang pria tua misterius hadir di sebuah desa yang tengah bersiap menghadapi kedatangan Nian. Dengan pakaian lusuh dan tongkat kayu, pria itu meminta izin untuk menginap di rumah seorang nenek, meskipun telah diperingatkan akan bahaya monster tersebut. Sang pria meyakinkan bahwa ia mampu mengusir Nian.
Benar saja, ketika Nian tiba di desa, ia menemukan sesuatu yang berbeda. Rumah-rumah dihiasi kertas merah, diterangi lilin, dan terdengar suara keras dari bambu yang dibakar. Tiga hal ini ternyata menjadi kelemahan Nian. Ketakutan melihat warna merah dan mendengar suara keras membuat monster itu lari kembali ke laut tanpa sempat merusak desa.
Keesokan harinya, penduduk desa kembali dan mendapati semuanya aman. Sejak saat itu, tradisi memasang kertas merah, menyalakan lampu terang, membakar kembang api, dan membuat suara bising menjadi simbol perayaan Imlek untuk mengusir roh jahat. Tradisi ini terus dipertahankan hingga kini, membawa makna mendalam tentang keberanian manusia menghadapi ketakutan.
Imlek tak hanya menjadi momen untuk mengenang legenda Nian, tetapi juga untuk berbagi kebahagiaan, membersihkan rumah sebagai simbol harapan baru, dan mengenakan pakaian merah sebagai wujud syukur serta keberuntungan.
Dengan tradisi ini, legenda Nian bukan hanya sekadar cerita, tetapi pengingat akan pentingnya keberanian dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan hidup. (one/redaksi)