Ungaran, Infojateng.id – Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN), termasuk dari Universitas Semarang (USM), diminta untuk kreatif, mengembangkan aneka produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Hal itu disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha, saat membuka ekspo produk UMKM yang digelar para mahasiswa, di lapangan parkir Alun-alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran Timur, Kamis (30/1/2025) siang.
Menurut bupati, para mahasiswa dapat membantu memperluas pemasaran produk itu, lewat media sosial.
“Sehingga, produk dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat,” ujar Bupati Ngesti.
Selain itu, bupati juga berharap dapat bekerja sama dengan USM, untuk membantu mengatasi kelangkaan air bersih di beberapa desa di wilayah Ungaran Timur.
Sementara itu, Rektor USM Dr Supari mengatakan, pihaknya siap melanjutkan kerja sama saling menguntungkan dengan Pemkab Semarang.
“Kami siap menuntaskan program yang belum terselesaikan saat KKN, sehingga akan ada penerjunan mahasiswa KKN berikutnya,” tegas Supari.
Selain membantu memasarkan produk UMKM, para mahasiswa KKN USM juga akan melaksanakan penyuluhan bahaya rokok tanpa cukai (ilegal) di Kecamatan Bandungan.
Sementara Kepala Pusat Pengembangan KKN Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unnes, Dr Edi Kurniawan menjelaskan, Bandungan dipilih karena berdekatan dengan salah satu wilayah utama penghasil tembakau di Jawa Tengah, sehingga berpotensi besar menjadi pasar rokok ilegal.
“Edukasi akan diarahkan untuk mencegah meluasnya peredaran. Kami juga bekerja sama dengan Biro Hukum Pemprov Jateng,” ungkap Edi, saat Penerimaan KKN Unnes Semarang, di Ruang Dharma Satya, Kompleks Kantor Bupati Semarang, Kamis (30/1/2025) pagi.
Selain penyuluhan rokok ilegal, lanjut Edi, sebanyak 434 mahasiswa akan terjun ke empat kecamatan, yakni Ungaran Barat, Ungaran Timur, Tengaran, dan Susukan, dengan mengemban misi mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan warga sehari-hari.
Aktualisasi itu, menurut dia, dapat dikembangkan secara luas. Termasuk, mendukung upaya pengentasan kemiskinan dan penanganan gizi buruk maupun stunting.
Wakil Bupati Semarang, Basari berharap, para mahasiswa KKN dapat membantu pemkab dalam mengatasi berbagai persoalan.
“Selalu berkoordinasi dengan pihak berwenang, agar kegiatan dapat membawa hasil yang baik,” tegas wabup. (eko/redaksi)