Semarang, Infojateng.id– Cuaca ekstrem yang melanda Kota Semarang dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan plafon di dua sekolah, yakni SMA Negeri 6 dan SMK Negeri 9 Semarang ambrol.
Di SMAN 6 Semarang, plafon eternit di dua ruang kelas X runtuh akibat kebocoran dan terpaan angin kencang. Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban karena ditemukan lebih awal oleh petugas kebersihan sebelum siswa tiba.
“Kami tidak bisa mengelak karena ini musibah. Hujan deras dan angin kencang memang terjadi di berbagai wilayah Jawa Tengah,” ujar Kepala SMAN 6 Semarang, Dian Milasari, Kamis (30/1).
Meski demikian, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Siswa yang terdampak dipindahkan ke laboratorium dan ruang multimedia sebagai alternatif sementara.
Sementara itu, insiden di SMKN 9 Semarang lebih mengkhawatirkan. Plafon gypsum di ruang IX teori runtuh saat pembelajaran berlangsung pada pukul 08.00 WIB.
“Waktu pembelajaran, terdengar suara retakan dan serpihan plafon mulai jatuh. Guru segera mengevakuasi siswa keluar kelas, dan beberapa saat kemudian plafon benar-benar ambrol,” ungkap Wakil Kepala Bidang Humas SMKN 9 Semarang, Dyah Ayu Ratna.
Salah satu siswa sempat mengalami syok, sementara lainnya mengeluhkan sakit di tangan. Sekolah langsung membawa siswa tersebut ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. “Alhamdulillah hasil rontgen tidak menunjukkan cedera serius,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihak sekolah berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Jateng dan memutuskan untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sementara waktu.
“Hari ini orang tua diminta menjemput anak-anak mereka. Semua kelas dialihkan ke PJJ hingga evaluasi kondisi bangunan selesai,” jelas Dyah Ayu.
Pelaksana Tugas Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Jateng, Sunarto, membenarkan kejadian ini dan bersyukur tidak ada korban jiwa.
“Kami pastikan kegiatan belajar tetap berjalan dengan baik, dan sekolah akan segera melakukan perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.
Dengan cuaca ekstrem yang masih berlanjut, pihak sekolah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi bangunan guna menjaga keselamatan siswa dan tenaga pengajar.(one/redaksi)