Prasasti Canggal Candi Gunung Wukir, Tonggak Peninggalan Sejarah Indonesia

infojateng.id - 1 Februari 2025
Prasasti Canggal Candi Gunung Wukir, Tonggak Peninggalan Sejarah Indonesia
Candi Gunung Wukir di Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, menjadi salah satu prasasti penting dalam sejarah Indonesia. Dok. Jatengprov.go.id - (infojateng.id)
|
Editor

Mungkid, Infojateng.id – Candi Gunung Wukir di Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, menjadi salah satu prasasti penting dalam sejarah Indonesia.

Pasalnya, bangunan itu merupakan peninggalan sejarah pertama yang mencantumkan tahun pembuatan, sehingga menjadi penanda waktu berkuasanya Kerajaan Medang di tanah Mataram.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispuspa) Kabupaten Magelang, Wisnu Budi Argo Budiono mengatakan, bahwa Situs Candi Gunung Wukir atau Candi Canggal, adalah candi bercorak Hindu yang ditemukan (bersama) Prasasti Canggal.

“Prasasti ini mencantumkan tahun pembuatannya, sehingga Prasasti Canggal menjadi tonggak sejarah, kini tersimpan di Museum Nasional Jakarta,” kata Wisnu, Kamis (30/1/2025).

Ditambahkan, dari Prasasti Canggal, para peneliti memperkirakan nama pendiri Candi Gunung Wukir adalah Raja Sanjaya.

Selain itu, Raja Sanjaya juga pendiri Kerajaan Mataram Kuno sekaligus sebagai raja pertamanya.

Pada zaman Kerajaan Mataram Kuno, dan Candi Gunung Wukir, terdapat empat candi, yaitu candi induk dan tiga candi perwara (pendamping) yang ada di depannya.

“Sayangnya, keadaan candi-candi dari batu andesit tersebut tidak lagi utuh, hanya menyisakan sedikit reruntuhan. Namun dari penemuan yoni dan arca Nandi (lembu), dapat diketahui bahwa Candi Gunung Wukir bercorak agama Hindu,” ujarnya.

Dia membeberkan, Candi Wukir berada di atas bukit yang termasuk kawasan Dataran Kedu.

Untuk menuju candi harus dicapai dengan berjalan kaki mendaki sekitar 300 meter dari Dusun Canggal, dan letaknya berada di dekat jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Salam dengan Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.

Dalam Wikipedia disebutkan, kawasan Dataran Kedu diketahui memiliki banyak peninggalan sejarah.

Di dekat candi Gunung Wukir juga ditemukan peninggalan dari era yang sama, candi Losari (ditemukan 2004) dan Petirtaan Mantingan (ditemukan 2019).

Agak jauh, di arah barat laut, juga ditemukan Candi Gunungsari dan Candi Ngawen.

Semua candi ini, kecuali candi Ngawen, berada dalam wilayah Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.

Sejarah Candi Wukir, merupakan candi tertua yang dapat dihubungkan dengan penanggalan yang tertera pada suatu peninggalan sejarah.

Berdasarkan prasasti Canggal yang ditemukan pada 1879 di reruntuhan candi Gunung Wukir, pendiriannya diduga pada masa pemerintahan raja Sanjaya dari zaman Kerajaan Mataram Kuno, yaitu pada 732 M (654 tahun Saka).

Prasasti itu memuat banyak informasi berkait dengan Kerajaan Medang atau Mataram Hindu. Berdasarkan prasasti ini, Candi Gunung Wukir diduga memiliki nama asli Shiwalingga di Kunjarakunja.

Nama Gunung Wukir diambil dari nama bukit tempat candi ini berada yang dalam bahasa Jawa, berarti gunung atau bukit, sehingga nama ini sebenarnya reruntuhan.

Tempat reruntuhan candi, mempunyai ukuran 50×50 meter. Bangunan candi tersusun dari batu andesit, dan setidaknya terdiri atas satu candi induk dan tiga candi perwara.

Selain prasasti, di kompleks candi juga ditemukan yoni, lingga (lambang dewa Siwa), dan arca lembu betina Nandi. Terdapat yoni besar yang berada di candi utama, dan dua yoni lebih kecil yang berada di candi perwara.

Wisnu menyampaikan, berdasarkan catatan Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta, candi-candi tersebar di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Magelang. Umumnya terbuat dari batu andesit, yang biasa terdapat di sekitar gunung berapi.

Bahan-bahan lain seperti batu putih hanya dipergunakan sebagai pelengkap, misalnya sebagai pagar keliling candi.

Batu-batu disusun tanpa adonan spesial, kecuali pada bagian tertentu di sisi luar. Setelah bentuknya tersusun, barulah hiasan-hiasan dipahatkan pada permukaaannya yang rata.

Pada saat ditemukan, sebagian besar candi berada dalam kondisi rusak berat.

Bebatuan yang menjadi inti bangunannya berserakan di sejumlah tempat, terkadang hingga jauh dari tempatnya semula.

Bahkan, katanya, sebagian dari bebatuan candi yang bernilai sejarah itu telah berubah fungsi, seperti menjadi tanggul atau pondasi rumah penduduk yang bermukim di sekitarnya.

Banyak alasan yang dikemukakan untuk menjelaskan kerusakan candi-candi di masa lampau, di antaranya adalah terjadinya bencana alam yang sangat dahsyat, seperti banjir, gempa bumi, atau letusan gunung berapi.

Peperangan dan perebutan kekuasaan, terang Wisnu, juga ditengarai menjadi penyebab kerusakan struktur bangunan candi.

Dalam setiap peperangan, pusat-pusat pemerintahan kerajaan umumnya menjadi target untuk dibumihanguskan, dan candi sebagai bangunan suci pun tak luput dari pengrusakan dan penghancuran selama perang berlangsung.

Terpisah, pelaku wisata Jeep Jurang Jero, Muntilan, Rofi’i saat dihubungi, Jumat (31/1/2025), berharap kawasan Candi Wukir bisa menjadi jalur paket wisata karena lokasinya tidak jauh dari lereng Gunung Merapi, sehingga bisa menambah wawasan pengetahuan bagi wisatawan.

Sebab, kata dia, Candi Wukir menyimpan sejarah panjang nenek moyang sesuai peradabannya.

“Yang jelas, peninggalan Candi Wukir yang berada di atas bukit Gunung Wukir, yang rutenya cukup menantang saat dilalui dengan jalan kaki. Karena rute perjalanannya, selain melewati kampung dan rumah penduduk, wisatawan juga bisa melihat rimbunnya pohon-pohon bambu di sepanjang jalan,” ujar Rofi’i. (eko/redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Tim Siraju Polres Jepara Bubarkan Pesta Miras & Razia Kos-Kosan Mesum Jelang Ramadhan

Tim Siraju Polres Jepara Bubarkan Pesta Miras & Razia Kos-Kosan Mesum Jelang Ramadhan

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Jelang Ramadhan, Polres Jepara Sita Ratusan Botol Miras dalam Operasi Pekat

Jelang Ramadhan, Polres Jepara Sita Ratusan Botol Miras dalam Operasi Pekat

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Perum BULOG Cabang Pati Serap Gabah Hasil Panen mengacu HPP Terbaru

Perum BULOG Cabang Pati Serap Gabah Hasil Panen mengacu HPP Terbaru

Ekonomi   Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Gedung Kementerian ATR/BPN Kebakaran, Nusron Belum Tahu Ada Dokumen Terbakar Atau Tidak

Gedung Kementerian ATR/BPN Kebakaran, Nusron Belum Tahu Ada Dokumen Terbakar Atau Tidak

Info Jateng   Info Nasional
Ma’arif NU Jateng dan MKKS SMK Jalin Sinergi Tingkatkan Kemitraan dengan Dunia Industri

Ma’arif NU Jateng dan MKKS SMK Jalin Sinergi Tingkatkan Kemitraan dengan Dunia Industri

Info Jateng
Pelatih Red Spark Ungkap Kunci Kemenangan Atas Hyundai

Pelatih Red Spark Ungkap Kunci Kemenangan Atas Hyundai

Olahraga
Bocah 11 Tahun di Jepara Tewas Tenggelam di Bekas Galian C

Bocah 11 Tahun di Jepara Tewas Tenggelam di Bekas Galian C

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Bakti Religi, Polsek Pakis Aji Bersama Forkopincam Bersihkan Rumah Ibadah

Bakti Religi, Polsek Pakis Aji Bersama Forkopincam Bersihkan Rumah Ibadah

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Puluhan Peserta PTSL Wedarijaksa Tak Kebagian Patok, Warga Pertanyakan Kejelasan Program

Puluhan Peserta PTSL Wedarijaksa Tak Kebagian Patok, Warga Pertanyakan Kejelasan Program

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Laporan Khusus
Pelatih Pink Spider Bersyukur Hyundai Dikalahkan Red Spark, Ini Alasannya

Pelatih Pink Spider Bersyukur Hyundai Dikalahkan Red Spark, Ini Alasannya

Olahraga
Lubang di Jalan Pantura Makan Korban, Pemkab Batang Desak BBPJN Segera Perbaiki

Lubang di Jalan Pantura Makan Korban, Pemkab Batang Desak BBPJN Segera Perbaiki

Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Piala FA: Prediksi Brighton Vs Chelsea, The Blues Diunggulkan

Piala FA: Prediksi Brighton Vs Chelsea, The Blues Diunggulkan

Info Jateng   Olahraga
Diskusi Bersama Pejabat Pemerintahan di Jepara, Ini Ajakan Wakil Ketua KPK

Diskusi Bersama Pejabat Pemerintahan di Jepara, Ini Ajakan Wakil Ketua KPK

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Dinpermades Rembang Ingatkan Akun CMS Desa Tidak Dikuasai Satu Orang

Dinpermades Rembang Ingatkan Akun CMS Desa Tidak Dikuasai Satu Orang

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Pusat Pengobatan Alat Vital Jogja Hj. Mak IYOT: Solusi Tepat untuk Vitalitas Pria

Pusat Pengobatan Alat Vital Jogja Hj. Mak IYOT: Solusi Tepat untuk Vitalitas Pria

Laporan Khusus
881 Puskesmas di Jateng Siap Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis Serentak Pekan Depan

881 Puskesmas di Jateng Siap Layani Pemeriksaan Kesehatan Gratis Serentak Pekan Depan

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Kesehatan
Rawan Hidrometeorologi, Ombudsman Jateng Pantau Rumah Pompa Kali Tenggang

Rawan Hidrometeorologi, Ombudsman Jateng Pantau Rumah Pompa Kali Tenggang

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
DPRD Usulkan Pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Jateng Terpilih, Nana Apresiasi Lancarnya Pilkada

DPRD Usulkan Pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Jateng Terpilih, Nana Apresiasi Lancarnya Pilkada

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
DPRD Jateng Setujui Raperda Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil

DPRD Jateng Setujui Raperda Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemerintahan
Kembangkan Sektor Pariwisata, Sekda Jateng Apresiasi Kontribusi Aktif Mangkunegara X

Kembangkan Sektor Pariwisata, Sekda Jateng Apresiasi Kontribusi Aktif Mangkunegara X

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Seni & Budaya
Close Ads X