Pati, Infojateng.id – Suporter Persipa ngamuk, Stadion Joyokusumo jadi korban! Usai tim kesayangan mereka kalah 1-2 dari Persipura, Kamis (13/2/2025), sejumlah fasilitas stadion rusak parah. Pagar tribun utara bobol, papan iklan ambyar, jaring gawang putus, sampai kursi pelatih dan official ikut kena getahnya.
CEO Persipa, Joni Kurnianto, langsung buka suara soal insiden ini. Dia menyesalkan aksi anarkis suporter yang malah bikin Persipa buntung dua kali—kalah di lapangan, rugi di luar lapangan.
“Saya ini anti anarkis! Saya sampai minta maaf ke Kapolresta Pati. Jaring gawang dipotong pakai silet, e-board yang mahal juga rusak. Untung pagar nggak ambruk sekalian,” ujar Joni.
Joni juga mengingatkan kalau Persipa sekarang klub profesional yang dibiayai mandiri, bukan pakai APBD. Jadi, setiap kerusakan stadion, termasuk e-board yang katanya mahal banget, harus ditanggung manajemen sendiri.
“Kita ini mandiri. Stadion memang punya pemerintah, tapi fasilitas pertandingan kita yang biayai. Jadi kalau dirusak, ya kami yang nanggung,” tambahnya.
Akibat aksi brutal suporter ini, Persipa dipastikan kena denda dari Komisi Disiplin (Komdis), minimal Rp 25 juta. Itu di luar biaya perbaikan stadion yang juga harus keluar dari kantong Joni.
“Otomatis jaring yang dirusak harus diganti. Otomatis kena denda Rp 25 juta. Saya yang bayar! Untuk apa merusak? Itu malah membebani saya,” keluhnya.
Meski begitu, Joni tetap memahami kekecewaan suporter. Namun, dia berharap mereka lebih dewasa dalam menyampaikan protes. Daripada menghancurkan stadion kebanggaan sendiri, lebih baik kritik langsung ke manajemen. “Kalau marah, pukul saya saja! Jangan merusak stadion,” tutupnya dengan nada pasrah. (one/redaksi)