InfoJateng.id – Dua pendaki dilaporkan meninggal dunia di Puncak Gunung Cartenz, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (1/3/2025).
Mereka adalah Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono. Keduanya meninggal dunia karena terserang hipotermia.
Selain dua korban tersebut, Fiersa Besari disebut termasuk dalam tim pendakian yang berjumlah 20 orang.
Jenazah Elsa berhasil dievakuasi ke RSUD Timika pada Minggu (2/3/2025), sedangkan proses evakuasi terhadap Lilie dihentikan sementara karena cuaca buruk.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengungkapkan, para pendaki berangkat dari Timika ke Gunung Cartenz pada Rabu (26/2/2025) pukul 07.00-09.50 WIT.
Mereka terbang dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Camp Yello Valley atau Puncak Kuning, Gunung Cartenz memakai helikopter milik PT Komala Indonesia jenis AS 350 B3 (PK- KIE).
Rombongan tersebut berisi 20 pendaki yang terdiri dari lima pemandu, tujuh pendaki dari Indonesia, enam pendaki dari luar negeri, dan dua pendaki dari Taman Nasional Lorentz.
Pendakian ini merupakan bagian dari misi Seven Summits yang diadakan oleh Indonesia Expeditions selaku operator dan PT Tropis Cartenz Jaya selaku pemegang izin pendakian.
1. Lilie Wijayanti Poegiono
2. Elsa Laksono
3. Fiersa Besari
4. Indira Alaika
5. Furki Rahmi Syahroni
6. Saroni
7. Ludy Hadiyanto
8. WNA Turkiye
9. WNA Turkiye
10. WNA Rusia
11. Nurhuda (pemandu)
12. Alvin Reggy Perdana (pemandu)
13. Arlen Kolinug (pemandu)
14. Jeni Dainga (pemandu)
15. Ruslan (pemandu).
Menurut keterangan Indonesia Expeditions, rombongan tersebut melakukan kegiatan aklimatisasi atau proses penyesuaian suhu selama dua hari.
Pada Kamis (27/2/2025), rombongan melaksanakan kegiatan aklimatisasi dan latihan teknis hinggga Teras 1.
Pendakian ke puncak Cartenz baru dilakukan keesokan harinya pukul 04.00 WIT.
“Tepat pada hari Jumat (28/02), para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan Tyrollean,” ujar Ignatius Benny dilansir dari laman Kompas.com, Minggu (2/3/2025).
Pada Jumat siang sekitar pukul 14.00 WIT, semua pendaki mencapai Puncak Cartenz.
Namun, rombongan pendaki yang memulai perjalanan turun dari puncak Cartenz ke Lembah Kuning menghadapi cuaca buruk. Hujan deras turun disertai salju dan angin kencang.
Pada Jumat pukul 19.00 WIT, pemandu Octries Ruslan dan Abdullah turun lebih dahulu ke base camp.
Mereka mengabarkan bahwa pendaki bernama Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni terkena gejala hipotermia di teras besar dalam perjalanan.
Tim base camp segera mengupayakan pertolongan terhadap korban. Seorang pemandu Indonesia, Nurhuda tiba sendirian di base camp dengan gejala hipotermia.
Pemandu lain bernama Yustinus Sondegau berusaha naik membawa peralatan darurat untuk korban.
Namun nahas, upaya itu terhenti karena cuaca memburuk. Dia akhirnya memandu Ludy Hardiyanto turun ke base camp.
Pemandu Nepal, Dawa Gyalje kembali naik untuk memberi pertolongan pukul 22.30 WIT.
Tiba di teras dua, dia berusaha menolong pendaki Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.
Sayangnya, mereka dinyatakan meninggal dunia. Pendaki atas nama Fiersa Besari dan Furki Rahmi Syahroni tiba di base camp pukul 22.48 WIT.
Tim penyelamat kemudian melakukan upaya pertolongan sejak Sabtu (1/3/2025) dini hari.
Indira, Alvin, dan Saroni berhasil diselamatkan pada Sabtu pukul 10.24 WIT, meski kondisinya kritis.
Setelah insiden tersebut, PT Tropic Cartenz Jaya menghubungi kepolisian serta Basarnas Timika untuk melakukan evakuasi korban meninggal.
Menurut Benny, proses evakuasi dilakukan menggunakan helikopter Komala dan Intan Angkasa dari Timika menuju Lembah Kuning pada Minggu (2/3/2025).
Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman mengatakan, jenazah Elsa dievakuasi menggunakan helikopter ke Bandara Mozes Kilangin, Mimika pada Minggu 09.42 WIT.
”Kedua korban meninggal karena terkena hipotermia. Menurut rencana, jenazah korban Elsa akan diterbangkan ke Jakarta hari ini,” kata Billyandha.
Sementara, jenazah Lilie masih berada di Teras Dua Gunung Cartenz dengan ketinggian 4.600 mdpl.
Rencananya, evakuasi Lilie dilakukan dengan helikopter pada Senin (3/3/2025).
Kepala Kantor SAR Timika I Wayan Suyatna mengatakan, proses evakuasi terhadap Lilie tertunda sehingga baru esok harinya. (eko/redaksi)