Semarang, Infojateng.id– Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Satlantas Polrestabes Semarang mendirikan Posko Terpadu Pemantauan Lalu Lintas di turunan Silayur, tepatnya di Jl. Prof. Hamka, Ngaliyan. Posko ini berlokasi di samping Halte Bus, depan Taman Niaga, BSB City Semarang. Langkah ini diambil guna meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan berat yang melintas di kawasan rawan kecelakaan tersebut.
Pj. Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadhik, menjelaskan bahwa pendirian posko ini merupakan hasil rapat koordinasi yang telah dilakukan pada Kamis (27/2). Rapat tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Polrestabes Semarang, Jasa Raharja, Manajemen BSB City, serta dinas terkait seperti Dishub, DPU, Distaru, Disdik, dan Bappeda.
Posko Terpadu yang mulai beroperasi sejak Jumat (28/2) akan menjadi pusat pemantauan lalu lintas di Jalur Silayur. Personel dari Dishub dan Satlantas Polrestabes Semarang akan berjaga 24 jam untuk memastikan kendaraan berat mematuhi aturan operasional.
“Saat ini, kendaraan berat hanya diperbolehkan melintas pukul 23.00 hingga 05.00 WIB. Jika ditemukan pelanggaran, petugas akan melakukan penindakan sesuai peraturan yang berlaku,” ujar Khadhik, Senin (3/3).
Selain pengawasan oleh aparat, Manajemen BSB City juga turut berperan dalam upaya pengamanan jalur ini. Pada 24 November 2024, mereka telah melakukan sosialisasi kepada 62 tenant terkait pentingnya memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melintas.
Sebagai langkah preventif, petugas keamanan Kawasan Industri BSB akan menghentikan kendaraan berat yang melanggar aturan jam operasional dan mengarahkan mereka ke area parkir dalam kawasan industri.
Pemkot Semarang juga tengah menyiapkan solusi jangka panjang guna mengatasi risiko kecelakaan di Silayur. Salah satunya adalah pelandaian Jalur Silayur, yang saat ini masih menunggu rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kajian lapangan terkait opsi ini telah diajukan sejak November 2024.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang juga ditugaskan untuk menyusun feasibility study pembangunan Jalur Penyelamat di Silayur. Pembangunan ini akan dilakukan dengan koordinasi antara Dishub, Kecamatan Ngaliyan, dan lurah setempat.
“Dinas Pekerjaan Umum agar segera menyusun feasibility study terkait pembangunan Jalur Penyelamat di Silayur,” tandas Khadhik.
Pendirian Posko Terpadu ini diharapkan menjadi langkah awal dalam meminimalisir kecelakaan di Silayur. Dengan adanya pengawasan ketat, sosialisasi kepada perusahaan, dan rencana infrastruktur jangka panjang, Pemkot Semarang optimistis dapat menciptakan jalur yang lebih aman bagi pengguna jalan.(ery/redaksi)