Kudus, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyerap aspirasi publik dari tokoh masyarakat, agama, buruh, hingga instansi pemerintah.
Hal itu disampaikan Luthfi saat acara “Silaturahmi dan Bareng Gubernur Jawa Tengah bersama Tokoh Masayarakat dan Tokoh Agama” di Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (5/3/2025).
Perwakilan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Kudus, Agus Purnomo menyampaikan, persoalan umum yang dihadapi kaum pekerja perempuan adalah pemenuhan hak anak.
Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Upayakan Industri Tembakau di Kudus Tampung 2.000 Eks Buruh Sritex
“Jadi teman-teman kami mengeluarkan biaya penitipan anaknya saat bekerja antara Rp20-35 ribu per hari. Kalau pulang kerjanya sampai sore mengeluarkan Rp40 ribu per hari. Tolong ini bisa jadi perhatian, supaya bisa membantu fokus bekerja,” kata Agus.
Agus juga mengatakan soal pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak para pekerja perempuan. Anak-anak membutuhkan asupan protein yang mencukupi.
Sehingga, menurut dia, program penitipan anak bisa sekaligus direalisasikan dengan program pemenuhan gizi.
Aspirasi selanjutnya adalah masalah perbaikan infrastruktur jalan di jalur Pantura Timur, berikut dengan penerangannya.
Menurut Agus, perbaikan infrastruktur itu penting, untuk memberikan rasa aman dan nyaman para buruh. Apalagi, ada pekerja yang berangkat kerja sebelum matahari terbit.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Luthfi menyampaikan sudah punya rencana untuk membuat program day care di sekitar kawasan industri.
Menurutnya, layanan penitipan anak, pengasuhan, pendidikan, dan bimbingan tumbuh kembang, dirasa penting untuk disediakan bagi para pekerja industri padat karya.
“Kita akan bikin pergub (Peraturan Gubernur). Kawasan industri disarankan buat day care, untuk penitipan anak. Yang bapak ibunya bekerja bisa terfasilitasi,” kata Luthfi.
Tujuan lain dari keberadaan day care adalah menciptakan efektivitas bagi pekerja, sehingga produktivitasnya meningkat dan pada akhirnya berkontribusi pada pengembangan potensi daerah.
Selain aspirasi buruh, Luthfi juga banyak menampung masukan mengenai perbaikan infrastruktur sungai, untuk mengurangi potensi banjir.
Apalagi Kabupaten Kudus dilintasi percabangan antara sungai Wulan dan Lusi.
Luthfi berpendapat, normalisasi sungai memang penting dilakukan. Tidak hanya mengurangi ancaman banjir, tapi juga menunjang kebutuhan air bagi sektor pertanian.
Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Gelontorkan Bantuan Sosial untuk Kikis Kemiskinan di Jateng
Gubernur mengaku, terus berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum agar melakukan normalisasi sungai.
“Kudus dan Demak itu kena dampak sungai Wulan dan Lusi. Dulu sudah koordinasi dengan Kementerian PU untuk normalisasi,” kata gubernur.
Pihaknya berkomitmen untuk mendorong penyelesaian normalisasi sungai, sekaligus memperbaiki infrastruktur jalan.
Dari sisi anggaran, Ia menyampaikan, Pemprov Jateng sudah menyediakan anggaran pembangunan infrastruktur yang memadai. (eko/redaksi)