Semarang, Infojateng.id – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang segera membeton jalur Bus Rapid Transit (BRT) di Halte Pemuda sebagai solusi permanen atas kondisi jalur yang bergelombang. Langkah ini diambil untuk meningkatkan ketahanan jalur dan kenyamanan pengguna transportasi umum.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto, menjelaskan bahwa pembetonan ini merupakan tindak lanjut setelah upaya penambalan dengan aspal yang dilakukan sebelumnya.
“Jalur halte di Jalan Pemuda memang mengalami kerusakan cukup parah. Kemarin kami sudah lakukan penambalan sementara, tapi untuk solusi jangka panjang, pembetonan menjadi pilihan utama,” ujar Suwarto, Selasa (4/3/2025).
Proses pembetonan dijadwalkan dimulai Kamis (6/3/2025) dan dilakukan secara bertahap di beberapa halte yang mengalami kerusakan. Selama pekerjaan berlangsung, Dinas Perhubungan (Dishub) akan mengatur titik pemberhentian sementara bagi penumpang.
“Nanti akan ada pengalihan sementara untuk halte pemberhentian, karena selama proses pembetonan hingga kering, jalur tidak bisa dilalui,” jelasnya.
Menurut Suwarto, pembetonan dipilih karena jalur halte merupakan titik dengan tekanan tinggi akibat aktivitas berhenti dan berangkatnya bus.
“Jalur di halte mengalami tekanan saat bus mengerem dan mulai bergerak. Beton lebih tahan lama dibandingkan aspal dalam menahan beban berat seperti ini,” tambahnya.
Metode ini sebelumnya telah diterapkan di Halte Trans Semarang Jalan Imam Bonjol dan terbukti efektif. “Halte Imam Bonjol Poncol sudah dibeton, sekarang tidak ada masalah lagi. Mudah-mudahan Kamis (6/3) nanti, pengerjaan di Jalan Pemuda bisa segera dimulai,” katanya.
Selain Halte Pemuda, DPU juga menargetkan pembetonan di dua titik lainnya, termasuk kawasan Simpang Lima. “Total ada tiga halte yang jadi prioritas. Setelah Pemuda, berikutnya Simpang Lima, dan satu lagi masih kami survei,” ungkapnya.
Kepala Badan Layanan Usaha (BLU) BRT Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto, memastikan bahwa layanan BRT tetap beroperasi selama proses perbaikan berlangsung.
“Nanti halte sementara akan menggunakan fasilitas halte Trans Jateng. Penumpang tetap bisa naik dan turun di sana, dengan tambahan tenda di belakang halte untuk kenyamanan pengguna,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa rute bus tidak mengalami perubahan. “Hanya titik transit yang digeser sementara ke Halte Udinus Imam Bonjol dan Halte Simpang Lima,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, diharapkan kualitas jalur halte BRT semakin baik dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat Kota Semarang dalam menggunakan transportasi umum. (ery/redaksi)