Pati, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten Pati terus berkomitmen dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati, Andrik Sulaksono, menyampaikan bahwa kebijakan di bidang pendidikan yang diusung Bupati Pati Sudewo sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Dalam berbagai kesempatan, Bupati Sudewo menegaskan pentingnya pembentukan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki karakter kuat. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penerapan kebiasaan positif di lingkungan pendidikan, sebagaimana tertuang dalam surat edaran dan keputusan bersama antara Kementerian Pendidikan dan Kementerian Dalam Negeri.
“Ada tujuh pembiasaan yang diterapkan di satuan pendidikan, misalnya 10 menit sebelum masuk sekolah siswa melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan dan toilet, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya atau lagu-lagu yang menggembirakan,” jelas Andrik Sulaksono.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun suasana belajar yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa lebih siap menerima materi pembelajaran. Selain itu, pukul 10.00 pagi, siswa juga diwajibkan membaca teks Pancasila dan kembali menyanyikan lagu kebangsaan sebagai bentuk penanaman nilai nasionalisme.
Tidak hanya saat masuk dan tengah pelajaran, ketika pulang sekolah pun siswa diwajibkan untuk menyanyikan lagu-lagu yang memiliki nilai kebangsaan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kecintaan terhadap tanah air dan membentuk karakter generasi muda yang berjiwa nasionalis.
Dalam kesempatan yang sama, Andrik Sulaksono juga menyinggung program regrouping sekolah dasar. Menurutnya, hal ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Pati.
“Ini menjadi tugas kami, dan ditargetkan pada tahun ajaran 2025-2026 sudah selesai,” ujarnya.
Selain itu, Disdikbud Pati terus berkomunikasi dengan para tokoh pendidikan serta berbagai pihak terkait untuk mewujudkan visi dan misi di bidang pendidikan.
Terkait dengan permasalahan kenakalan remaja, Bupati Pati juga menekankan pentingnya penguatan pengawasan terhadap siswa, termasuk penerapan jam belajar di rumah dan pembatasan penggunaan handphone.
“Semua ini tidak akan terlaksana jika hanya pemerintah yang bekerja. Kami meminta seluruh lapisan masyarakat, termasuk jajaran Forkopimcam, kepolisian, TNI, camat, Satpol PP, hingga pemerintah desa dan RT/RW, untuk berperan aktif dalam menyukseskan kebijakan ini,” tegas Andrik Sulaksono.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, tenaga pendidik, orang tua, serta masyarakat, diharapkan program-program pendidikan yang dicanangkan dapat berjalan optimal demi mewujudkan generasi unggul dan berkarakter di Kabupaten Pati. (one/redaksi)