Temanggung, Infojateng.id – Istri Bupati Temanggung, Panca Dewi Agus Setyawan mengunjungi Jihan Roimahwati (15) dan adiknya, Muhammad Satrio Dwi Saputra (9), baru-baru ini.
Mereka merupakan kakak beradik yang hanya tinggal berdua dalam gubug kecil di Lingkungan Krikil, Walitelon Selatan, Kecamatan Temanggung.
Panca Dewi datang berkunjung usai menerima kabar, terdapat sepasang kakak beradik yang harus tinggal hanya berdua, lantaran kedua orang tua dan neneknya telah meninggal dunia.
Ia prihatin, mengingat Jihan dan Satrio masih bertatus pelajar.
Jihan, saat ini masih berstatus sebagai siswi Kelas 9 SMP Negeri 3 Temanggung, sedangkan Satrio, adiknya, baru menginjak Kelas 3 MI Sumur Blandung Kaloran.
Sehari-hari, mereka hanya tinggal berdua di dalam gubug sederhana peninggalan kedua orang tua.
Sang ayah, Endro Hestiyarto meninggal dunia pada Februari 2024 lalu di usia 50 tahun, lantaran penyakit yang ia derita.
Belum kering air mata, ibunya Roniyati menyusul ke hadapan sang pencipta tak lama usai kepergian sang ayah. Tepatnya pada April 2024 pada usia 51 tahun, juga lantaran sakit.
Cobaan bertubi-tubi kakak beradik yang masih belia ini, ternyata belum berakhir.
Beberapa saat setelah menyandang status yatim piatu, Jihan dan Satrio kembali harus merelakan kepergian sang nenek, Rondiyah, pada usia 74 tahun, lantaran penyakit yang telah lama diderita pada Januari 2025 kemarin.
“Dulu kami hidup berlima bersama bapak, ibu, dan nenek. Tapi ketiganya sudah meninggal. Jadi saya dan adik sekarang cuma hidup berdua saja di rumah ini,” ungkap Jihan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya, mereka hanya tinggal mengandalkan belas kasih para tetangga, yang sering membantu lantaran iba melihat kondisi mereka berdua.
Pada usia yang relatif sangat belia, Jihan sudah harus berjibaku menyelesaikan pendidikannya, sekaligus merawat sang adik dan segala urusannya.
Kendati beban hidup yang mengimpit begitu berat, namun mereka percaya, ada rencana indah yang telah dipersiapkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Kalau makan sehari-hari kebetulan ada tetangga yang sudah berbaik hati menyediakan untuk saya dan adik. Sedangkan uang saku sekolah, kadang diberi juga oleh tetangga. Tetapi kalau mencuci baju, setrika, dan lain-lain saya sendiri yang melakukan,” ungkapnya.
Dalam kunjungan spesial itu, Panca Dewi juga menyempatkan diri untuk berbincang hingga menengok kondisi ruangan rumah mereka.
Wanita yang juga menjabat Ketua TP PKK Kabupaten Temanggung itu bahkan membawakan bingkisan spesial, berupa baju baru untuk Jihan dan Satria saat datang hari Lebaran mendatang.
Tak hanya baju untuk Lebaran, kakak adik itu juga dibawakan bingkisan berisi bahan pokok, jajanan, hingga mainan anak-anak.
“Ini adalah kunjungan yang amat terasa spesial bagi saya. Jujur, saya tak dapat berkata-kata menyaksikan kondisi Jihan dan Satria. Di usia yang tergolong sebagai anak-anak, mereka sudah harus tinggal sebatang kara lantaran kedua orang tua dan neneknya telah meninggal. Saya bisa merasakan, jika menjadi mereka pasti kesepian, kangen orang tua, dan harus menjalani hidup benar-benar sendiri,” ucapnya menahan haru.
Di akhir kunjungannya, Panca Dewi juga berpesan agar Jihan dan Satrio harus tetap bersemangat menjalani hidup dan mampu menyelesaikan pendidikan hingga tuntas.
Ia juga berpesan agar keduanya tetap memegang teguh agama dengan rajin beribadah.
Sementara itu, Satrio mengaku bahagia bisa bertemu Panca Dewi. Ia juga mengucapkan terima kasih lantaran masih ada pihak-pihak yang merasa peduli.
“Terima kasih hadiah mainan dan baju Lebarannya,” ucap Satrio. (eko/redaksi)