Boyolali, Infojateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menyalurkan bantuan berupa alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada petani di area persawahan Desa Simo, Kecamatan Simo, Senin (10/3/2025).
Bantuan tersebut berasal dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia yang disalurkan melalui Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali.
Bupati Boyolali, Agus Irawan yang berkesempatkan memberikan bantuan secara simbolis berharap agar para petani dapat memanfaatkan bantuan alat pertanian dengan sebaik-baiknya agar produktivitas pertanian dapat meningkat.
“Tentunya nanti kita ingin hasil produktivitas petani meningkat. Di Boyolali sudah mulai musim tanam, kita ingin segera bisa digunakan, dan segera bisa mengolah tanah,” ungkap Agus.
Sementara Plt Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Erma Sri Windarti mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementan RI.
“Ada 15 unit traktor. Berasal dari APBN. Nantinya traktor diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Mempercepat tanam dan panen, serta memudahkan pekerjaan petani,” urai Erma.
Sebanyak 15 unit traktor yang masing masing senilai Rp 34 juta tersebut akan dibagikan kepada 15 kelompok tani yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Boyolali.
Antara lain Kecamatan Sambi, Karanggede, Klego, Andong, Teras, Nogosari, Boyolali, Simo, Ngemplak, Kemusu, dan Juwangi.
Selain alat pertanian berupa traktor, dalam agenda tersebut juga diserahkan lima unit irigasi perpompaan masing masing senilai Rp 153 juta kepada lima kelompok tani.
Sebagai tambahan informasi, pada tahun 2024 Kabupaten Boyolali memiliki hasil luas panen sebesar 50.324 hektar dengan provitas sebesar 56,45 kuintal per hektar.
Dari angka tersebut dihasilkan produksi sejumlah 284.090 ton dan surplus sebesar 37.336 ton.
Hingga saat ini, gabah yang dihasilkan dari petani Kabupaten Boyolali telah diserap oleh Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
Sementara itu, Kabupaten Boyolali mendapatkan target dari Kementerian Pertanian pada Tahun 2025 untuk dapat menanam seluas 63.255 hektar, dengan asumsi luas baku sawah 21.085 hektar dapat ditanam hingga tiga kali dalam satu tahun. (eko/redaksi)