Jepara, Infojateng.id – Raut kaget bercampur semringah terpancar dari wajah Abdul Qohar (55) lelaki paruh baya asal Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Selasa (11/3/2025).
Dia tak menyangka jika Bupati Jepara Witiarso Utomo bakal turun ke sawah berbaur bersamanya dan petani lain.
Mas Wiwit sapaan akrab Bupati Witiarso Utomo memang dijadwalkan meninjau program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Tahap I Tahun 2025 di Desa Kendengsidialit.
Namun rupanya Mas Wiwit melakukan lebih dari itu. Ia juga turun langsung ke sawah, menunggangi mobil Combine Harvester untuk memanen padi bersama para petani.
Di bawah sinar matahari yang menyengat, Bupati Witiarso dengan sigap langsung menaiki mobil pemanen padi modern yang melaju di antara batang-batang padi yang menguning.
Aksi ini pun langsung mendapat tepuk tangan dari warga yang menyaksikan.
“Pak Bupati hebat! Biasanya cuma lihat di kantor, sekarang bisa panen padi bareng kami!” seru seorang petani Abdul Qohar dengan wajah semringah.
Kehadiran Bupati di tengah petani bukan sekadar seremonial. Ia ingin memastikan serapan gabah berjalan lancar dan mendengar langsung keluhan petani.
Dalam dialog santai di pematang sawah, para petani menyampaikan harapan agar pemerintah terus mendukung ketersediaan alat pertanian dan menjaga stabilitas harga gabah.
“Pertanian adalah tulang punggung daerah kita. Kalau petaninya sejahtera, Jepara juga akan maju. Makanya, kami terus berupaya memberikan dukungan, baik dari segi alat, teknologi, maupun kebijakan,” ujar Witiarso.
Lanjut Wiwit, mengenai program Presiden Prabowo terkait pembelian gabah dengan harga Rp 6,500 di Kabupaten Jepara sudah dilaksanakan dengan baik.
Sehingga harapannya petani dapat keadilan harga dan tidak resah lagi apabila saat panen harga padi anjlog.
“Dengan harga padi yang stabil, sehingga para petani bisa menanam kembali setelah panen,” tegasnya.
Sementara itu, Pemimpin Cabang Bulog Pati, Nur Hardiansyah menjelaskan, serapan untuk Kabupaten Jepara baik gabah dan beras sudah mencapai sekitar delapan persen dari target 13 ribu ton.
“Kita akan maksimalkan di bulan Maret dan April dengan sudah membuat grup dengan masing-masing Kecamatan, Koramil, PPL, dan Dinas terkait, daerah mana yang panen akan kita serap ke lokasi yang di informasikan,” tegas Nur Hardiansyah.
Selain panen padi, Bupati juga meninjau pelaksanaan TMMD yang sedang berlangsung di desa tersebut.
Program ini mencakup pembangunan jalan desa, perbaikan rumah tidak layak huni, serta berbagai infrastruktur penunjang lainnya.
Warga Desa Kendengsidialit menyambut baik sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun desa mereka.
Mereka berharap program TMMD terus berlanjut dan semakin membawa manfaat bagi kehidupan pedesaan.
Dengan semangat kebersamaan yang terjalin, kunjungan ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang bagaimana pemimpin hadir di tengah masyarakat, merasakan langsung perjuangan mereka, dan memastikan setiap kebijakan benar-benar bermanfaat bagi rakyat. (eko/redaksi)