PATI– Bupati Pati Haryanto ogah menanggapi peristiwa longsornya penambangan di Karts Kendeng turut Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo belum lama ini. Peristiwa tersebut mengakibatkan satu orang MKN,49, warga Kabupaten Demak tewas di lokasi kejadian.
“Tanyakan saja ke APH (Aparat Penegak Hukum, Red),” ujarnya saat dihubungi infojateng.id melalui pesan singkat belum lama ini.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, pada Kamis (24/12/2020) sekitar pukul 15.45 di lokasi pertambangan galian C turut RT 4/RW 01 Dukuh Sono, Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo terjadi longsor. Peristiwa itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia di tempat kejadian.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut saat sekitar pukul 15.00 kendaraan dump truk milik F,41, warga Gubug, Grobogan mengisi muatan padas. Beberapa saat kemudian, terdengar suara gemuruh runtuhan batu padas.
Kemudian, secara sepontan F loncat dari truk untuk menyelamatkan diri. Setelah itu, F melihat korban MKN,49, tertimbun batu padas yang longsor dari atas tambang sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Peristiwa itu mengakibatkan MNK,49 warga Wonorejo, Karanganyar, Kabupaten Demak tewas di lokasi kejadian. Selain itu, satu orang juga terluka dan dilarikan ke Puskesmas Sukolilo. Sementara, empat unit dump truk rusak berat, satu unit exavator rusak berat dan satu exkavator rusak ringan.
“Korban meninggal dunua dievakuasi dengan mobil jenazah Polres Pati ke RSUD RAA Soewondo untuk dilakukan pemeriksaan medis. Sedangkan kasus saat ini ditangani Polres Pati,” sebut rilis Humas Polres Pati yang diterima infojateng.id.(IJA)