REMBANG – Pihak kepolisian resor Rembang mengakui masih kesulitan dalam mengungkap kasus penemuan bayi berjenis kelami peremuan di saluran irigasi di Desa Mrayun Kecamatan Sale, Jum’at (28/6) lalu. Kendati begitu, pihak kepolisian hingga saat ini masih terus melakukan sejumlah langkah untuk mengungkap kasus tersebut.
Kasatreskrim Polres Rembang AKP Bambang Sugito menyebut beberapa hal menjadi faktor sulitnya pengungkapan kasus tersebut. Meski demikian ia mengakui masih terus mendalami kasus itu.
“Sampai sekarang masih terus kami dalami melalui penyelidikan. Memang ada beberapa faktor yang membuat kami cukup dibuat sulit melalukan pengungkapan,” kata Bambang.
Beberapa faktor diantaranya, yakni tempat kejadian perkara (TKP) yang berada di area persawahan dan jauh dari pemukiman warga. Itu membuat minimnya saksi atas kasus tersebut. Sehingga keterangan yang didapat pihak kepolisian terbatas.
“Bayi saat ditemukan masih berumur 1,5 hari dan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Minimnya saksi, karena TKP di tengah sawah dan jauh dari pemukiman. Mohon bantuannya bila masyarakat ada info,” terangnya.
Jasad bayi perempuan tersebut telah dimakamkan di pemakaman umum Desa setempat. Saat itu bayi diwalikan oleh Camat Sale. “Tes DNA masih dalam proses, nanti akan kami buka setelah penyelidikan mengerucut. Info hasil lidik di lapangan akan kami share bila fix,” pungkasnya.
Adapun bayi tersebut sebelumnya ditemukan oleh warga setempat yang melintasi saluran irigasi tersebut. Bayi saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia, dan tali pusar yang masih menempel pada perut bayi. (redaksi)