Pati-Pemerintah kabupaten Pati serius menekan stunting untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.
Kader posyandu dinilai penting sebagai pendeteksi awal penanganan stunting di daerah. Mengingat pentingnya peran kader posyandu, maka pendataan gizi oleh surveilans atau kader harus sesuai standar.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DKK Pati Hartotok dalam orientasi Surveilans Gizi Bagi Kader posyandu, di aula lantai 3 Dinas Kesehatan Kamis (29/1/2021).
Hartotok, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat DKK Pati
“Untuk menjaga agar data pengukuran yang dihasilkan valid, kita samakan persepsi seluruh kader posyandu di 401 desa dan 5 kelurahan di Pati” Ungkap Hartotok.
Ia menembahkan selama PPKM berlangsung pengukuran dan penimbangan balita di posyandu pada bulan Februari nanti akan dilakukan bertahap dengan protokol kesehatan.
“Ketika kader posyandu melakukan pendataan , tim konvergensi penurunan stunting kabupaten Pati akan terjun ke lapangan” imbuhnya.
Mengutip data Kementerian Kesehatan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Data di Pati tahun 2020 ada 12 lokus stunting. Dari hasil surveilans akan sangat membantu dalam menyusun intervensi dan penurunan lokus stunting di daerah. (ija)