Pati, Infojateng.id– DPC PKB Kabupaten Pati menyatakan sikap tegas dan konsisten menolak wacana penerapan sekolah lima hari atau full day school yang saat ini tengah dikaji oleh Pemerintah Kabupaten Pati. Penolakan ini ditegaskan sebagai bentuk ketegasan garis politik partai yang tegak lurus dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah.
Ketua DPC PKB Pati, N.M. Saifur Rizal, menjelaskan bahwa sikap tersebut bukanlah reaksi sesaat, melainkan kelanjutan dari posisi resmi partai yang sudah ditegaskan sejak lama.
“PKB Pati mengikuti arahan DPW Jawa Tengah secara penuh. Sikap kami dalam menolak full day school adalah bentuk konsistensi terhadap garis kebijakan partai yang telah ditetapkan sejak 2017,” ujar Rizal, Senin (12/5/2025).
Ia mengingatkan bahwa saat Gubernur Jawa Tengah saat itu, Ganjar Pranowo, menggulirkan wacana serupa, DPW PKB Jateng menjadi salah satu pihak yang pertama kali menyatakan keberatan secara terbuka.
“Dulu kita yang paling depan menyuarakan penolakan. Dan sekarang pun, ketika muncul lagi di Pati, sikap kami tetap sama. Tidak ada bentuk atau skema full day school yang akan diterima oleh PKB,” lanjutnya.
Menurut Rizal, kebijakan tersebut dinilai tidak cocok untuk diterapkan secara menyeluruh di Kabupaten Pati, terutama karena mempertimbangkan aspek sosial dan kebutuhan pendidikan masyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa penolakan ini sejalan dengan keputusan Kompernas NU tahun 2023 yang secara eksplisit menyatakan bahwa full day school tidak sejalan dengan kondisi riil di lapangan.
Sebagai tindak lanjut, DPC PKB Pati akan menjalin komunikasi dialogis dengan Pemerintah Kabupaten Pati. Dialog ini tidak hanya untuk menyampaikan masukan, tetapi juga sebagai bentuk silaturahmi dengan jajaran baru Pemkab.
“Langkah kami sesuai arahan Ketua DPW. Kami akan membangun komunikasi langsung dengan Bupati, sekaligus mempererat hubungan kelembagaan,” pungkasnya. (san/redaksi)