Pati, Infojateng.id– Puluhan petani yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (Germapun) mendesak pemerintah segera menindak tegas aksi premanisme yang merusak rumah dan mengganggu perjuangan mereka dalam mempertahankan hak atas tanah.
Ketua Germapun, Sarmin, dalam pernyataannya Sabtu (10/5/2025) menyebutkan bahwa empat rumah petani mengalami kerusakan akibat tindakan tersebut.
“Kami rakyat petani Pundanrejo minta keadilan. Pengrusakan, penindasan, dan penganiayaan harus dihentikan. Preman-preman harus ditangkap,” tegas Sarmin.
Ia menjelaskan, sekitar 100 kepala keluarga saat ini menempati lahan berstatus HGB (Hak Guna Bangunan) yang selama ini dianggap tanah kosong karena tidak ada bangunan di atasnya. Para petani mengklaim telah memperjuangkan lahan tersebut selama 25 tahun.
Sarmin juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberikan dukungan terhadap perjuangan mereka.
“Kami mohon dukungan agar perjuangan ini mendapat keadilan seadil-adilnya,” katanya.
Pihaknya mendesak pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat untuk turun tangan menyelesaikan konflik tersebut secara adil dan transparan demi masa depan petani Pundanrejo. (san/redaksi)