Pati – Petani Kabupaten Pati kesulitan memperoleh Kartu Tani. Mereka kebingungan untuk mendapatkan kartu yang bisa dipakai untuk membeli pupuk bersubsidi ini.
Hal itu diungkapkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Narso. Ia menyebut, pihaknya menumukan permasalahan ini di masyarakat.
“Beberapa kendala kita temukan. Misalnya kartu tani yang tidak aktif lagi, atau petani yang kesulitan mengurus Kartu Tani karena dia statusnya sebagai penggarap, atau penduduk di desa A yang mengerjakan (lahan pertanian) di desa B. Kendala dilapangan seperti itu,” ungkap Narso, belum lama ini.
Padahal Kartu Tani ini menjadi syarat untuk membeli pupuk bersubsidi. Petani tidak akan mendapatkan jatah pupuk bersubsidi apabila tidak punya Kartu Tani ini.
Permasalahan Kartu Tani ini menambah persoalan di dunia pertanian. Sebalumnya, sudah lebih dari 6 bulan para petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Meskipun Provinsi Jawa Tengah telah menambah alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Pati, namun kelangkaan pupuk masih terjadi.
Beberapa orang menaruh curiga kepada oknum distributor pupuk yang bermain-main. Bahkan Bupati Kabupaten Pati beberapa waktu lalu, mengelar sidak ke distributor pupuk di Kecamatan Sukolilo. (ija)