Jepara, Infojateng.id – Laila Saidah Witiarso Utomo resmi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi dan Bunda PAUD Kabupaten Jepara.
Pengukuhan berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Gubernuran, Kota Semarang, Jumat (23/5/2025).
Dalam prosesi pengukuhan tersebut, Laila turut didampingi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Edy Sujatmiko serta Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Ali Hidayat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pelantikan Bunda PAUD Provinsi, Bunda Literasi, serta Bunda PAUD kabupaten dan kota se-Jawa Tengah.
Selain itu, turut diluncurkan aplikasi SiArtis dan diumumkan pemenang lomba perpustakaan tingkat daerah.
Prosesi pengukuhan dipimpin langsung oleh Bunda PAUD dan Literasi Provinsi Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin.
Dalam sambutannya, Nawal menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menanggulangi stunting dan memperkuat budaya baca sejak dini.
Nawal menyatakan, meskipun kewenangan utama tidak berada di tangan provinsi, peran aktif semua pihak tetap diperlukan.
Menurutnya, Bunda PAUD dan Literasi memiliki posisi strategis dalam membina generasi yang sehat, cerdas, dan adaptif.
“Selamat atas pengukuhan hari ini. Penguatan peran Bunda PAUD dan Bunda Literasi sangat penting untuk menjawab tantangan generasi ke depan. Meski pendidikan usia dini bukan kewenangan utama provinsi, sinergi tetap dibutuhkan agar persoalan anak, termasuk stunting, bisa ditangani bersama,” ujar Ning Nawal, sapaannya.
Merespons hal tersebut, Laila Saidah, istri Bupati Jepara, menyatakan kesiapannya.
Ia berkomitmen menghadirkan program-program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, khususnya dalam penguatan literasi dan perluasan akses pendidikan anak usia dini.
“Tugas ini bukan sekadar simbolis, tetapi tanggung jawab yang harus dijalankan dengan sepenuh hati. Saya ingin setiap anak di Jepara memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan berkembang,” tutur Laila.
Lebih lanjut, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan di Jepara untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada masa depan anak-anak. (eko/redaksi)